kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.764.000   -15.000   -0,84%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Wall Street terhantam kenaikan klaim pengangguran dan kasus baru corona AS


Rabu, 25 November 2020 / 22:11 WIB
Wall Street terhantam kenaikan klaim pengangguran dan kasus baru corona AS
ILUSTRASI. Wall Street bergerak mixed, Dow Jones Industrial Average melemah 0,64% ke 29.854.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed pada pertengahan pekan ini. Rabu (25/11) pukul 22.02 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah 0,64% ke 29.854.

Indeks S&P 500 pun turun 0,36% ke 3.622. Sedangkan Nasdaq Composite justru menguat 0,10% ke 12.049.

Pasar saham tertekan setelah adanya laporan lonjakan klaim pengangguran pada pekan lalu yang bisa menjadi tanda-tanda melambatnya pemulihan ekonomi. Klaim pengangguran mencapai 778.000 pada pekan yang berakhir 21 November.

Angka tersebut naik dari 748.000 pekan sebelumnya. Data keluaran Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) ini pun jauh lebih tinggi ketimbang prediksi pada polling Reuters yang meramalkan klaim pengangguran 730.000 saja.

Baca Juga: Rekor nilai dan frekuensi transaksi BEI, ini saham-saham dengan transaksi terbesar

Selain kenaikan klaim pengangguran AS pun terhantam gelombang baru corona. Kasus baru virus corona terus melewati 100.000 per hari sejak awal November. Sekitar 12,6 juta orang di AS telah terinfeksi corona.

Jumlah kematian di AS akibat Covid-19 pun mencapai hampir 260.000 orang dengan lonjakan kebutuhan tempat tidur rumah sakit. Pemerintah lokal dan negara bagian menerapkan kembali sejumlah pembatasan dalam beberapa pekan terakhir. 

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah lagi pada perdagangan Kamis (26/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×