kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG diprediksi melemah lagi pada perdagangan Kamis (26/11)


Rabu, 25 November 2020 / 17:17 WIB
IHSG diprediksi melemah lagi pada perdagangan Kamis (26/11)
ILUSTRASI. Saham-saham bank diperkirakan menjadi penopang IHSG pada perdagangan esok.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah atau melemah sebesar 0,38% menuju level 5.679,25 pada akhir perdagangan Rabu (25/11). Investor asing mencatatkan beli bersih dengan total Rp 588,30 miliar di seluruh pasar.

Total volume transaksi bursa mencapai 35,30 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 18,17 triliun. Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, pada hari ini bursa mencatat rekor total frekuensi transaksi dan nilai transaksi di pasar reguler. “Ini merespons kenaikan Dow Jones di Amerika Serikat,” kata Laksono, Rabu (25/11).

Analis Phitraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan, koreksi IHSG akan berlanjut pada perdagangan Kamis (26/11). Dia bilang IHSG diproyeksi akan menutup gap ke kisaran level 5.650.

Sementara rentang support-resistance masih dipertahankan pada level 5.600-5.760 untuk perdagangan Kamis (26/11). Saham-saham bank diperkirakan menjadi penopang IHSG pada perdagangan esok.

Baca Juga: IHSG gagal bertahan di atas 5.700 pada Rabu (25/11) meski asing masih net buy

Valdy menyarankan investor untuk memperhatikan saham seperti BBRI dan BMRI, seiring dengan terbentuknya golden cross pada indikator Stochastic RSI. “Aksi beli selektif pada WIKA, PTPP, dan UNTR juga diperkirakan masih berlanjut besok. Di sisi lain, saham-saham yang berkaitan dengan aktivitas pergerakan masyarakat termasuk otomotif dan konsumsi diperkirakan masih tertekan pada perdagangan Kamis (26/11),” ungkap Valdy dalam riset, Rabu (25/11).

Menurut Valdy, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh rencana pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan pengurangan jumlah cuti bersama di akhir tahun 2020. Rencana tersebut sebagai upaya meredam potensi penularan Covid-19 selama periode libur panjang akhir tahun.

Baca Juga: Pendapatan turun, laba bersih Media Nusantara Citra (MNCN) terkikis 17,69%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×