Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) tergelincir pada perdagangan Rabu (21/3), setelah The Federal Reserves memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 44,96 poin atau setara 0,18% ke posisi 24.682,31. Kemudian, indeks S&P 500 turun 5,01 poin atau 0,18% menjadi 2.711,93. Nasdaq juga tergelincir 19,02 poin atau setara 0,26% ke level 7.345,29.
Wall Street melemah setelah The Fed mengerek suku bunga dan memperkirakan setidaknya dua kali kenaikan lagi pada tahun ini. Hal itu mengindikasikan meningkatnya keyakinan bahwa pemotongan pajak AS dan belanja pemerintah akan meningkatkan ekonomi dan inflasi, sehingga mengarah pada pengetatan moneter yang lebih agresif.
"Fed benar-benar merasa baik tentang ekonomi, tidak hanya tahun ini, tetapi juga tahun depan," kata Jim Paulsen, Kepala Strategi Investasi di The Leuthold Group, seperti dilansir Reuters, Rabu.
“Respons awal di pasar saham sebenarnya naik karena keyakinan The Fed terhadap ekonomi. Tapi, dengan imbal hasil obligasi yang naik untuk mengantisipasi kenaikan (suku bunga) lagi, hal semacam itu membuat pasar saham takut," imbuh Paulsen.
Asal tahu saja, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun bergerak mendekati 3%, level tertinggi satu bulan.
Namun, kejatuhan indeks saham dibatasi oleh kenaikan yang kuat pada sektor energi. Pasalnya, harga minyak mentah mencapai level tertinggi enam minggu, setelah penurunan mendadak pada persediaan di AS dan kekhawatiran terjadinya gangguan pasokan di Timur Tengah.
*Pernyataan resmi lengkap dan asli (bahasa Inggris) dari Federal Open Market Committee ketika mengumumkan kenaikan Fed Fund Rate ini bisa Anda baca melalui artikel "Bunga dollar AS naik, ini pernyataan resmi FOMC (bahasa Inggris)".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News