kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Wall Street rontok terpicu konflik


Rabu, 09 Agustus 2017 / 06:28 WIB
Wall Street rontok terpicu konflik


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Selasa (8/8). Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara memicu bursa Wall Street tumbang.

Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,15% ke level 22.085,34. Dow Jones mengakhiri reli yang sudah berlangsung selama sembilan hari terakhir.  Indeks S&P 500 juga melemah 0,24% menjadi 2.474,92, diikuti penurunan Nasdaq sebesar 0,21% ke posisi 6.370,46.

Pasar tertekan setelah Presiden Donald Trump memperingatkan Korea Utara bahwa ancaman penyerangan terhadap AS akan direspons dengan api dan kemurkaan. Peringatan keras itu disampaikan Trump beberapa jam setelah Korut dikabarkan berhasil menciptakan sebuah senjata nuklir miniatur yang bisa muat di dalam rudal.

"Ketegangan geopolitik bisa menjadi katalis bagi arah pasar dalam beberapa minggu mendatang, tergantung bagaimana semuanya berjalan. Jika terus memanas, pasar akan gelisah," kata Robert Pavlik, Kepala strategi investasi di Boston Private seperti dilansir CNBC, Senin. 

Lanjut Pavlik, reaksi di pasar bisa diredam jika Trump tidak merespons dengan ucapan yang keras. Indeks Volatilitas CBOE, yang dianggap sebagai ukuran kekhawatiran di pasar, naik hampir 11% menjadi 11,02.

Padahal di sesi sebelumnya, bursa AS menguat, bahkan Dow Jones mencetak rekor baru didukung laporan kinerja keuangan perusahaan.

"Ada semacam kekosongan di pasar saat ini, ada banyak orang yang sedang berlibur. Dalam situasi seperti ini, berita buruk cenderung membuat pasar lebih lemah," kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×