Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks-indeks utama Wall Street naik pada hari Senin (22/4) karena meredanya ketegangan di Timur Tengah meningkatkan selera risiko.
Sementara investor menantikan pekan yang penuh aksi laporan pendapatan perusahaan teknologi dan sajian data inflasi utama terbaru.
Melansir Reuters, pukul 09:40 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 44,85 poin atau 0,12% pada 38.031,25, S&P 500 naik 18,13 poin atau 0,36% pada 4.985,36, dan Nasdaq Composite naik 109,81 poin atau 0,72 % pada 15.391,82.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi, dengan layanan komunikasi memimpin kenaikan, naik 0,9%.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi Senin (22/4), Setelah Aksi Jual Akhir Pekan Kemarin
Sebelumnya, Nasdaq dan S&P 500 ditutup turun pada hari Jumat (19/4) karena terbebani saham Netflix setelah laporan pendapatan kuartalan yang suram.
Kedua indeks acuan tersebut mengalami penurunan enam sesi berturut-turut pada minggu lalu, yang merupakan penurunan terpanjang sejak Oktober 2022.
Sementara itu pada awal perdagangan hari ini, beberapa saham pertumbuhan megacap naik tipis dengan Meta Platforms, Amazon.com dan Apple naik antara 0,6% dan 1,5%.
Saham Nvidia naik 2,8%, rebound dari penurunan 10% di sesi terakhir.
“Pasar mengalami penjualan berlebih pada hari Jumat karena pendapatan Netflix, penurunan ini terutama disebabkan oleh teknologi,” kata Jay Hatfield, CEO dan manajer portofolio di InfraCap.
“Kami sedang menuju ke pendapatan megacap dan orang-orang mulai menyadari bahwa Netflix tidak terlalu memberikan indikasi tentang apa yang akan terjadi dengan saham-saham megacap lainnya.”
Baca Juga: Wall Street Sepekan: Nasdaq dan S&P Melemah Enam Hari Berturut-Turut
Tesla, Meta Platforms, Alphabet, dan Microsoft akan menjadi fokus pekan ini karena perusahaan-perusahaan tersebut bersiap untuk merilis angka triwulanan mereka, yang kinerjanya dapat lebih menguji reli saham AS.
Mode risk-on juga didukung oleh tanda-tanda meredanya ketegangan di Timur Tengah, ketika menteri luar negeri Iran mengatakan pada hari Jumat bahwa Teheran sedang menyelidiki terkait serangan akhir pekan kemarin.
Di samping itu menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada kaitan dengan Israel dan pihaknya meremehkan serangan tersebut.
Pasar saham telah mengalami aksi jual baru-baru ini karena pelaku pasar menyesuaikan kembali ekspektasi penurunan suku bunga dari The Fed setelah serangkaian data ekonomi yang kuat menandakan tekanan inflasi yang terus-menerus.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Bervariasi: Nasdaq dan S&P Anjlok Terseret Saham Netflix
Pasar uang sekarang memperkirakan penurunan suku bunga hanya sekitar 38 basis poin (bps) tahun ini, turun dari sekitar 150 bps yang terlihat pada awal tahun, menurut data LSEG.
Dalam kalender ekonomi minggu ini adalah rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan Maret – ukuran inflasi pilihan The Fed – untuk lebih memastikan arah kebijakan moneter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News