Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (4/5). Saham-saham teknologi dan internet menjadi penopang bursa. Ini terlihat dari kenaikan indeks Nasdaq yang tertinggi dari tiga indeks utama.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,11% ke 23.749,76 pada akhir perdagangan Senin. Indeks S&P 500 pun naik 0,42% ke 2.842,74. Nasdaq Composite mencatat kenaikan terbesar, yakni 1,23% ke 8.710,71.
Kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS) ini masih belum mengimbangi penurunan yang terjadi akhir pekan lalu. Investor masih cenderung hati-hati mengambil posisi di pasar saham.
Baca Juga: Wall Street memerah, pengakuan Warren Buffet dan ketegangan AS-China sentimennya
Prediksi bearish masih mewarnai bursa efek sehingga investor mencari alternatif investasi. Para pengelola dana dan perusahaan menaruh lebih dari US$ 1,1 triliun ke pasar uang meski indeks S&P 500 sudah naik hampir 30% dari posisi terendah Maret lalu. Aset produk pasar uang mencapai rekor US$ 4,73 triliun pada bulan April.
Apalagi, CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett yang terkenal masuk pasar ketika krisis, mengungkapkan bahwa pihaknya menjual seluruh posisi di perusahaan penerbangan AS dan tidak mengambil posisi beli baru sepanjang aksi jual Maret lalu.
"Ada banyak investor yang melihat bahwa pasar terlalu cepat," kata Mark Stoeckle, chief executive officer Adams Funds kepada Reuters.
Baca Juga: Begini strategi investasi dan realisasi bisnis Warren Buffet kala corona
Pesimisme ketika pasar mulai bangkit ini adalah hal biasa. Sejumlah pengamat menilai pasar saham melesat ketika euforia mendominasi. Stimulus Federal Reserve dan pemerintah AS menjadi faktor utama yang mengangkat keyakinan investor sehingga tekanan pasar mereda.