kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street naik, prediksi bearish masih mewarnai bursa efek


Selasa, 05 Mei 2020 / 04:01 WIB
Wall Street naik, prediksi bearish masih mewarnai bursa efek
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (4/5).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (4/5). Saham-saham teknologi dan internet menjadi penopang bursa. Ini terlihat dari kenaikan indeks Nasdaq yang tertinggi dari tiga indeks utama.

Dow Jones Industrial Average menguat 0,11% ke 23.749,76 pada akhir perdagangan Senin. Indeks S&P 500 pun naik 0,42% ke 2.842,74. Nasdaq Composite mencatat kenaikan terbesar, yakni 1,23% ke 8.710,71.

Kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS) ini masih belum mengimbangi penurunan yang terjadi akhir pekan lalu. Investor masih cenderung hati-hati mengambil posisi di pasar saham.

Baca Juga: Wall Street memerah, pengakuan Warren Buffet dan ketegangan AS-China sentimennya

Prediksi bearish masih mewarnai bursa efek sehingga investor mencari alternatif investasi. Para pengelola dana dan perusahaan menaruh lebih dari US$ 1,1 triliun ke pasar uang meski indeks S&P 500 sudah naik hampir 30% dari posisi terendah Maret lalu. Aset produk pasar uang mencapai rekor US$ 4,73 triliun pada bulan April.

Apalagi, CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett yang terkenal masuk pasar ketika krisis, mengungkapkan bahwa pihaknya menjual seluruh posisi di perusahaan penerbangan AS dan tidak mengambil posisi beli baru sepanjang aksi jual Maret lalu.

"Ada banyak investor yang melihat bahwa pasar terlalu cepat,"  kata Mark Stoeckle, chief executive officer Adams Funds kepada Reuters.

Baca Juga: Begini strategi investasi dan realisasi bisnis Warren Buffet kala corona

Pesimisme ketika pasar mulai bangkit ini adalah hal biasa. Sejumlah pengamat menilai pasar saham melesat ketika euforia mendominasi. Stimulus Federal Reserve dan pemerintah AS menjadi faktor utama yang mengangkat keyakinan investor sehingga tekanan pasar mereda.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×