Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi di akhir perdagangan Kamis (11/5), dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 turun, terseret penurunan saham Walt Disney Co.
Sementara saham PacWest memimpin penurunan saham bank regional setelah mencatat penurunan simpanan.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 221,82 poin atau 0,66% ke level 33.309,51; S&P 500 turun 7,02 poin, atau 0,17% menjadi 4.130,62; dan Nasdaq Composite naik 22,07 poin, atau 0,18% ke level 12.328,51.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,5 miliar saham, dengan rata-rata 10,69 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Baca Juga: Wall Street Melemah di Awal Perdagangan Kamis (11/5), Ini Sebabnya
Saham Walt Disney turun 8,7% setelah perusahaan itu pada Rabu malam melaporkan laba kuartalan sejalan dengan ekspektasi analis, tetapi total pelanggan layanan Disney+ andalannya turun.
Saham PacWest Bancorp turun 22,7% setelah melaporkan simpanannya turun 9,5% minggu lalu dan telah membukukan lebih banyak jaminan ke Federal Reserve AS untuk meningkatkan likuiditasnya.
Saham bank regional lainnya juga turun, karena berita tersebut memunculkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan industri menyusul jatuhnya tiga bank regional baru-baru ini. Indeks bank daerah KBW melemah 2,4%.
"Saya rasa Anda tidak dapat mengatakan bahwa ini adalah masalah yang tersebar luas. Ini masih sangat banyak dari bank ke bank. Tetapi kemungkinan besar akan ada lebih banyak konsolidasi dan lebih banyak masalah bagi investor bank regional," kata Oliver Pursche, wakil presiden senior dan penasihat di Wealthspire Advisors di Westport, Connecticut.
Baca Juga: Nasdaq Memimpin Kenaikan Wall Street Setelah Inflasi AS Menunjukkan Perlambatan
Federal Deposit Insurance Corporation AS mengatakan sekitar 113 bank terbesar di negara itu akan menanggung biaya penggantian US$ 16 miliar dalam pertanggungan yang telah dikeluarkan oleh lembaga itu untuk menanggulangi krisis.
Di sisi ain, kebuntuan atas pembahasan kenaikan plafon utang AS juga terus membuat investor gelisah.
"Saat kita semakin dekat dengan tenggat waktu plafon utang, Anda akan mengalami lebih banyak volatilitas," kata Pursche.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News