kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street merosot meski The Fed menjanjikan stimulus terus mengucur


Kamis, 11 Juni 2020 / 21:21 WIB
Wall Street merosot meski The Fed menjanjikan stimulus terus mengucur
ILUSTRASI. Wall Street turun makin dalam pada awal perdagangan hari ini. Kamis (11/6) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 2,77% ke 26.238.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun makin dalam pada awal perdagangan hari ini. Kamis (11/6) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 2,77% ke 26.238.

Indeks S&P 500 melemah 2,71% ke 3.103. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,88% ke 9.831.

Pasar saham goyang akan adanya kekhawatiran penyebaran virus corona gelombang kedua. "Pasar saham selama ini menguat karena melihat ke tahun 2021 dan bahwa kita akan melewati pandemi dan semua hal akan kembali ke normal," kata Sean O'Hara, presiden Pacer ETF Distributors kepada Reuters.

O'Hara mengatakan bahwa satu hal yang bisa mengubah arah reli pasar saham adalah lonjakan besar gelombang kedua. "Ini adalah kekhawatiran terbesar,"  kata O'Hara.

Baca Juga: Medan perang baru AS-China: Beijing tolak hadir undangan berunding soal nuklir

Pelonggaran lockdown dan stimulus jumbo selama ini menjadi titik bali pasar saham untuk menanjak. Tapi, pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa perlu waktu bertahun-tahun untuk kembali mempekerjakan jutaan orang yang terkena PHK. Bahkan ini terjadi meski bank sentral sudah menggelontorkan stimulus besar-besaran.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan sekitar 1,54 juta orang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk sepekan yang berakhir 6 Juni lalu. Angka ini sejalan dengan prediksi analis.

Secara total, jumlah orang yang tetap mengajukan tunjangan ini atau disebut continued claims mencapai 20,93 juta hingga 30 Mei. Ini adalah data paling baru yang tersedia.

Baca Juga: Nasdaq rekor tembus 10.000, S&P 500 dan Dow Jones malah kembali melemah

Pebisnis Amerika Serikat (AS) telah membuka sebagian aktivitas setelah tutup sejak pertengahan Maret. Tapi, klaim pengangguran masih tinggi di tengah pemangkasan pekerja di luar sektor barang konsumsi.

"Penurunan angka klaim mingguan ini adalah perkembangan positif. Tapi pasar tenaga kerja masih mengalami tekanan terburuk dan pemulihan penuh akan perlu waktu bertahun-tahun, bukan hanya mingguan atau bulanan.

The Fed memperkirakan tingkat pengangguran akan mencapai 9,3% di akhir tahun. Tingkat pengangguran di AS bulan Mei mencapai 13,3%, melonjak dari 3,5% pada bulan Februari.

Baca Juga: IHSG melorot 1,34% ke 4.854 pada Kamis (11/6), penurunan dalam tiga hari beruntun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×