kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wall Street Menguat Setelah Harga Produsen AS Tercatat Lebih Rendah Daripada Prediksi


Selasa, 15 November 2022 / 21:19 WIB
Wall Street Menguat Setelah Harga Produsen AS Tercatat Lebih Rendah Daripada Prediksi
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan Selasa (15/11).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan Selasa (15/11). Harga produsen Amerika Serikat (AS) naik lebih rendah ketimbang prediksi pada bulan Oktober. angka indeks harga produsen yang lebih rendah ini memberikan bukti baru tentang pendinginan inflasi dan meningkatkan harapan kenaikan suku bunga yang lebih kecil.

Pukul 21.55 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,88% ke 33.828. Indeks S&P 500 melesat 1,68% ke 4.023. Sedangkan Nasdaq Composite melonjak 2,08% ke 11.431.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, indeks harga produsen atawa producer price index (PPI) naik 8% dalam 12 bulan hingga Oktober. Angka PPI bulan lalu lebih rendah daripada perkiraan kenaikan 8,3%. Harga produsen telah meningkat 8,5% pada bulan September.

Laporan tersebut mengikuti data harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan. Inflasi yang lebih rendah telah memicu reli pasar saham besar-besaran di tengah harapan bahwa Federal Reserve akan mengurangi sikap agresif.

"Data akan mengkonfirmasi harapan orang bahwa inflasi mulai berbalik arah. Ini akan memberi pasar lebih percaya diri," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut kepada Reuters.

Baca Juga: Menyambut RDG BI, IHSG Berpotensi Menguat Pada Rabu (16/11)

Para trader sekarang memperkirakan peluang 91% dari kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed bulan Desember. Fokus pasar juga terarah pada laporan pendapatan dari perusahaan retail. Walmart meningkatkan ekspektasi penjualan bersih setahun penuh dan mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai US$ 20 miliar.

Saham retailer teratas AS ini melonjak 7,4% dalam perdagangan premarket. Sementara harga saham Home Depot Inc turun 1,3% karena jaringan retail perbaikan rumah ini tidak mengubah perkiraan tahunan meskipun melampaui perkiraan hasil kuartalan.

Sejumlah data ekonomi lainnya termasuk penjualan ritel dan perumahan baru serta pidato oleh sejumlah pejabat Fed minggu ini juga akan dicermatin oleh investor. Pelaku pasar mencoba untuk mengukur jalur kenaikan suku bunga selanjutnya.

Baca Juga: IHSG Naik ke 7.035, Ada Net Sell Asing Rp 322 Miliar, Selasa (15/11)

Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard pada hari Senin (14/11) bergabung dengan Gubernur Christopher Waller dalam memberi sinyal bahwa bank sentral AS siap untuk memulai kenaikan suku bunga yang lebih kecil. Tapi Brainard tetap menekankan perlunya mendorong suku bunga lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi.

Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) yang terdaftar di AS melonjak 11% setelah Warren Buffett mengungkapkan Berkshire Hathaway membeli lebih dari US$ 4,1 miliar saham di perusahaan tersebut.

Saham Tencent Music Entertainment Corp yang terdaftar di AS melonjak 10,3% setelah perusahaan streaming musik China itu melampaui perkiraan pendapatan dan laba kuartal ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×