Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (10/2). Saham produsen baja melonjak setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif tambahan pada impor baja dan aluminium.
Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan indeks Dow Jones Industrial Average naik 93,5 poin, atau 0,21% ke level 44.396,92. S&P 500 naik 20,4 poin, atau 0,34% ke level 6.046,4, sementara Nasdaq Composite naik 144,8 poin, atau 0,74% ke level 19.668,178.
Eskalasi perdagangan terbaru Trump terjadi pada hari Minggu ketika ia mengatakan akan memberlakukan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat, di atas bea yang ada pada logam tersebut.
Baca Juga: Wall St Slides, Treasury Yields Rise on Mixed Data, Renewed Tariff Threats
Saham U.S. Steel naik 3,6% dalam perdagangan pre market setelah Kepala Sekretaris Kabinet Jepang mengatakan Nippon Steel sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan perubahan besar dalam rencananya untuk membeli perusahaan tersebut.
Saham produsen baja lainnya juga melonjak, dengan saham Cleveland-Cliffs naik 8%, dan Nucor naik 6,7%. Saham produsen aluminium Alcoa naik 4,3%.
Trump juga mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan mengumumkan tarif timbal balik pada semua negara pada hari Selasa atau Rabu, yang berlaku segera, sesuai dengan tarif yang dikenakan oleh masing-masing negara.
"Kita tentu berada di wilayah yang belum ditandai. Tidak setiap hari pemerintahan begitu tegas dengan kekuatan eksekutifnya untuk mengambil begitu banyak tindakan sekaligus," kata Giuseppe Sette, presiden perusahaan riset pasar Reflexivity.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Memerah akibat Eskalasi Perang Dagang dan Data Ekonomi yang Lemah
Sebagian besar saham megacap dan saham pertumbuhan juga naik tipis, dengan Microsoft dan Apple masing-masing naik sekitar 0,7%.
Harapan bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan tetap dilakukan pada bulan Maret menguat setelah laporan ketenagakerjaan AS yang beragam pada hari Jumat. Tingkat pengangguran 4,0% secara tahunan mungkin akan memberikan alasan bagi bank sentral untuk menunda pemangkasan suku bunga setidaknya hingga bulan Juni.
Pejabat The Fed mengatakan pada hari Jumat bahwa pasar kerja AS solid dan menunjukkan kurangnya kejelasan tentang bagaimana kebijakan Trump akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang masih tinggi.
Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres pada hari Selasa dan Rabu. Pembacaan indeks harga konsumen bulan Januari diharapkan akan dirilis pada dini hari Rabu, sebelum kesaksian Powell pada hari yang sama.
Selanjutnya: IHSG Sudah Anjlok 6,10% pada 2025, Begini Catatan dan Saran dari Analis
Menarik Dibaca: 4 Platform Crypto Terbaik, Pilihan Para Investor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News