Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan hari ini. Investor menunggu survei aktivitas bisnis dan memantau ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia.
Jumat (22/11) pukul 22.16 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,49% ke 44.085. Indeks S&P 500 mnaik 0,13% ke 5.956. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,21% ke 18.931.
Indeks acuan S&P 500 dan Dow melanjutkan kenaikan ke ke level tertinggi dalam satu pekan.
Perhatian pasar sekarang tertuju pada survei aktivitas bisnis S&P. Perkiraan menunjukkan aktivitas jasa masih dalam wilayah ekspansi, sementara manufaktur diperkirakan akan tetap dalam kontraksi.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,48% Sepekan Hingga Jumat (22/11), Saham Perbankan Mulai Menanjak
Tiga indeks utama berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri minggu ini dengan kenaikan. Sentimen yang masih kuat tentang implikasi positif kebijakan pajak dan tarif Donald Trump terhadap perusahaan setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden.
Lebih jauh, sebagian besar keuntungan tahun ini dipimpin oleh saham terkait teknologi, yang populer disebut sebagai 'Magnificent Seven'.
"Banyak investor telah memposisikan diri di (saham) tersebut dan telah melakukannya untuk waktu yang lama. Orang-orang berhati-hati karena sangat sulit untuk menjual apa pun pada saat ini karena Anda tidak ingin mengambil keuntungan modal di akhir tahun tetapi Anda ingin mengurangi risiko Anda," kata Thomas Martin, manajer portofolio senior, Globalt Investments seperti dikutip Reuters.
Kontrak berjangka yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil naik tipis 0,2% dan indeks Russell 2000 ditetapkan untuk kenaikan mingguan sekitar 2%.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,48% dalam Sepekan, Intip Sentimen Penggeraknya
Namun, ekspektasi terhadap langkah kebijakan Federal Reserve pada bulan Desember baru-baru ini berubah-ubah antara jeda dan pemotongan. Investor mempertimbangkan dampak kebijakan Trump terhadap tekanan harga.
Ada kemungkinan 59,4% bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menurut FedWatch Tool milik CME Group. Sebagian besar pialang juga mendukung pemotongan seperempat poin.
Pasar juga memantau saling serang rudal antara Ukraina dan Rusia setelah Rusia menurunkan ambang batasnya untuk pembalasan nuklir di awal minggu. Saham energi adalah yang paling sensitif terhadap risiko geopolitik dan telah naik lebih dari 2% minggu ini.
Di antara saham-saham yang bergerak cepat, Gap Inc melonjak 20% setelah induk perusahaan Old Navy menaikkan perkiraan penjualan tahunannya dan mengatakan musim liburan dimulai dengan "awal yang kuat".
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.195 Hari Ini (22/11), Ada Net Buy Asing di BBRI, ITMG, BRIS
Harga saham Alphabet turun 1% dan Amazon.com datar.
Pada hari Kamis, harga saham induk perusahaan Google, Alphabet merosot setelah jaksa berpendapat bahwa perusahaan itu memonopoli pencarian daring. Sementara sebuah laporan mengatakan Eropa akan memulai penyelidikan tahun depan untuk mengetahui apakah Amazon lebih menyukai produk mereknya sendiri di pasar daringnya.
Sebagian besar saham kripto merosot, dengan bitcoin diperdagangkan di bawah US$ 100.000. Coinbase turun 1,8% dan MARA Holdings turun 2,7%, sementara MicroStrategy naik 2%.
Selanjutnya: Wanaartha Life Melalui Tim Likuidasi Ajukan Permohonan RUPS Perpanjangan Likuidasi
Menarik Dibaca: Solusi Investasi ESG, Eastspring Rilis Reksadana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News