kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menguat jelang pengumuman hasil pemilu Georgia


Rabu, 06 Januari 2021 / 05:58 WIB
Wall Street menguat jelang pengumuman hasil pemilu Georgia
ILUSTRASI. Wall Street menguat pada hari Selasa (5/1) setelah perdagangan yang bergejolak.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada hari Selasa (5/1) setelah perdagangan yang bergejolak. Investor memanfaatkan kemerosotan sesi sebelumnya untuk kembali masuk pasar menjelang hasil pemilihan putaran kedua Senat di negara bagian Georgia yang akan menentukan keseimbangan kekuatan di Washington.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 167,71 poin atau 0,55% menjadi 30.391,6. S&P 500 naik 26,21 poin atau 0,71% menjadi 3.726,86. Nasdaq Composite menguat 120,51 poin atau 0,95% menjadi 12.818,96.

Para analis memperkirakan pasar saham akan mengkonsolidasikan keuntungan Desember pada bulan ini. Para manajer aset berusaha menyeimbangkan kembali portofolio mereka yang telah sangat condong ke saham.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan sedikit keunggulan pada dua penantang Demokrat yang perlu memenangkan kedua pemilihan untuk Demokrat untuk mendapatkan kendali Senat AS dari Partai Republik.

Baca Juga: IHSG Masih Berpeluang Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis Berikut Ini

Seiring dengan mayoritas tipis mereka di DPR, Kongres yang dikuasai Demokrat dapat mengantarkan stimulus fiskal yang lebih besar. Ini juga bisa membuka jalan bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk mendorong regulasi perusahaan yang lebih besar dan pajak yang lebih tinggi.

"Memiliki pemerintahan yang terpecah adalah yang umumnya diinginkan investor, apakah Anda seorang Demokrat atau Republikan. Investor lebih memilih check and balances," kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital Management di Chicago kepada Reuters.

"Saya rasa kita mungkin mendapatkan kejelasan seputar hasilnya besok, jadi mengapa berinvestasi hari ini?" tambah dia.

Indeks Volatilitas CBOE berbalik arah setelah ditutup pada level tertinggi dalam dua bulan pada hari Senin yang menyebabkan indeks utama Wall Street turun ke posisi terendah dua minggu karena investor membukukan keuntungan pada awal tahun. Indeks volatilitas ini berakhir turun 6% pada 25,34.

Baca Juga: Ekonomi diprediksi mulai pulih, ini rekomendasi analis untuk saham bank BUMN

Saham energi melonjak 4,5% didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi, sementara perawatan kesehatan dan material mencapai rekor tertinggi baru. Namun, sektor kebutuhan pokok dan utilitas konsumen adalah yang paling lamban.

Meskipun dimulainya peluncuran vaksin dan dukungan moneter besar-besaran mendorong indeks saham utama AS ke level rekor baru-baru ini, penemuan varian yang lebih menular dari virus corona dan pembatasan aktivitas masyarakat telah mengaburkan prospek ekonomi.

Inggris, tempat varian baru pertama kali muncul, memulai penguncian nasional ketiganya. Sementara New York pada Senin menemukan kasus pertama mutasi virus corona yang sangat menular.

Dalam hal data ekonomi, saham AS mendapat dorongan dari survei oleh Institute of Supply Management (ISM), yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS naik ke level tertinggi dalam hampir 2,5 tahun pada bulan Desember.

Baca Juga: IHSG berpeluang menguat, simak rekomendasi saham BSDE, PTPP dan MNCN untuk Rabu (6/1)

Saham China Telecom Corp Ltd dan China Mobile Ltd yang terdaftar di AS masing-masing naik 8,8% dan 9,3%, sedangkan China Unicom Hong Kong Ltd naik 11,8% setelah NYSE membatalkan keputusannya untuk menghapus saham.

Menurut sumber Reuters, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menelepon Presiden Bursa Efek New York Stacey Cunningham untuk menyatakan ketidaksetujuan atas keputusan NYSE untuk membalikkan penghapusan tiga perusahaan telekomunikasi China.

Rencana penghapusan China Mobile, China Unicom, dan China Telecom dipicu oleh perintah eksekutif Gedung Putih yang melarang investasi AS di perusahaan terkait militer China. Namun secara mengejutkan, NYSE mengatakan tidak akan lagi mengejar penghapusan daftar setelah konsultasi peraturan baru.

Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI kontrak Februari 2021 menguat 4,85% ke US$ 49,93 per barel. Harga minyak brent kontrak Maret 2021 juga melesat 4,83% ke US$ 53,56 per barel yang merupakan level tertinggi sejak akhir Februari 2020.

Harga emas spot menguat 0,36% ke US$ 1.950,01 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak Februari 2021 menguat 0,40% ke US$ 1.954,4 per ons troi.

Baca Juga: Marak influencer saham, BEI: Hati-hati dengan potensi tuntutan hukum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×