kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menguat di tengah harapan distribusi vaksin corona


Senin, 23 November 2020 / 21:59 WIB
Wall Street menguat di tengah harapan distribusi vaksin corona
ILUSTRASI. Wall Street menguat di awal pekan ini. Penguatan pasar saham AS dipicu harapan kemajuan vaksin corona.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal pekan ini. Penguatan pasar saham Amerika Serikat (AS) dipicu harapan kemajuan vaksin corona.

Senin (23/11) pukul 21.48 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1% ke 29.565. Nasdaq Composite menguat 0,79% ke 11.947. Sedangkan S&P 500 menguat 0,57% ke 3.577.

Badan Pengawas Obat dan Makananatau Food and Drug Administration (FDA) kemungkinan akan menyetujui distribusi vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan BioNTech pada pertengahan Desember mendatang.

Pasar saham juga terangkat oleh kabar vaksin terkini, yakni AstraZeneca Plc yang melaporkan bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksinya sekitar 90% efektif. "Kabar baik vaksin corona menjadi penopang antusiasme pasar pada perdagangan pendek pekan ini, tapi mungkin antusiasme ini sedikit berlebihan," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG ditutup menguat terdorong optimisme pemulihan ekonomi

Cardillo mengatakan bahwa vaksin tidak akan didistribusikan esok. "Ini akan memakan waktu setidaknya satu bulan dan jadi kita masih sangat jauh sebelum kenyataan terjadi," ujar dia.

Pelaku pasar memperingatkan volatilitas yang lebih tinggi dalam minggu perdagangan yang dipersingkat oleh libur Thanksgiving pada 26 November.

Bukti tingkat kemanjuran yang tinggi dalam vaksin eksperimental telah mengangkat S&P 500 ke rekor tertinggi awal bulan ini dan memicu permintaan saham seperti industri, energi dan bank. Alhasil, S&P naik lebih dari 10%.

Sebaliknya, indeks pertumbuhan, yang terdiri dari saham-saham teknologi kelas berat, telah naik kurang dari 8% pada November setelah memimpin pemulihan Wall Street dari posisi terendah akibat virus corona.

Baca Juga: Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus covid-19 di AS, rupiah menguat

Tetapi para trader kembali berhati-hati mengingat potensi kerusakan ekonomi dari pembatasan aktivitas yang disebabkan oleh lonjakan infeksi corona.

Setelah data pekan lalu mengisyaratkan pemulihan pasar tenaga kerja yang goyah, survei aktivitas bisnis yang akan dirilis hari ini diharapkan menunjukkan sektor manufaktur dan jasa melambat di bulan November.

Sementara itu, harapan adanya lebih banyak stimulus moneter pupus setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pekan lalu menarik sejumlah beberapa program pinjaman darurat pandemi dari Federal Reserve.

Baca Juga: Batubara menyentuh harga tertinggi 2020, begini prospek selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×