Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (6/1) meski indeks Nasdaq justru melemah. Dow Jones dan S&P 500 berakhir lebih tinggi. Bahkan, Dow Jones melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 437,8 poin atau 1,44% menjadi 30.829,4. Indeks S&P 500 naik 21,28 poin atau 0,57% menjadi 3.748,14. Nasdaq Composite turun 78,17 poin atau 0,61% menjadi 12.740,79.
Investor berburu saham keuangan dan industri karena taruhan kemenangan Demokrat di Georgia akan menyebabkan lebih banyak stimulus fiskal dan belanja infrastruktur.
Tetapi kenaikan Wall Street hingga tutup pasar ini lebih rendah ketimbang pada perdagangan intraday. Nasdaq Composite ditutup lebih rendah setelah segerombolan pengunjuk rasa menyerbu Capitol AS pada hari Rabu ketika mereka berusaha memaksa Kongres untuk membatalkan kekalahan pemilihan Presiden Donald Trump dari Joe Biden.
Baca Juga: Wall Street dibuka melemah dipicu kekhawatiran Senat AS yang dikuasi Partai Demokrat
Anggota parlemen dievakuasi setelah pendukung Trump menerobos gedung ketika petugas polisi berjaga-jaga. Beberapa polisi menanggapi dengan senjata terhunus dan gas air mata.
"Agak mengejutkan secara visual untuk melihat ini terungkap di televisi. Tapi, belum terjadi penurunan pasar yang tajam. Ada pembeli yang muncul juga," kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.
Sebelum protes pro-Trump, sektor keuangan mencapai level tertinggi dalam satu tahun tahun. Sementara sektor material, industri dan energi menahan kenaikannya.
Saham bank yang sensitif terhadap suku bunga juga naik, mengikuti lonjakan dalam yield US Treasury acuan 10 tahun yang ada di atas 1%.
Baca Juga: Berikut saham-saham yang diuntungkan di tengah menguatnya kurs rupiah
Partai Demokrat memenangkan satu pemilihan Senat AS di Georgia dan memimpin dalam pemilihan lainnya. Kemenangan ini menjadi kejutan di bekas dominasi Republik yang akan memberi mereka kendali atas Kongres dan kekuatan untuk mendukung kebijakan Presiden terpilih Joe Biden. Hasil akhir paling cepat terjadi Rabu malam.
Wakil Presiden AS Mike Pence membuka sesi bersama Kongres untuk secara resmi mengesahkan kemenangan Presiden Demokrat terpilih Joe Biden, menolak permintaan Presiden Donald Trump bahwa ia secara sepihak menolak suara elektoral.
Senat yang dikendalikan Demokrat, mendorong peningkatan pengeluaran fiskal sambil meningkatkan kemungkinan kenaikan pajak dan peraturan yang lebih ketat. Hal ini akan membawa sentimen positif bersih untuk pertumbuhan ekonomi global dan dengan demikian untuk sebagian besar aset berisiko.
Baca Juga: PMI Manufaktur naik, saham-saham ini dijagokan para analis
"Orang-orang fokus pada stimulus yang akan datang," kata Tom Martin, manajer portofolio senior, di GLOBALT Investments di Atlanta. "Pertanyaannya adalah seberapa besar dan apa yang akan terkandung di dalamnya. Tapi kapan pun Anda memiliki uang tambahan untuk dibelanjakan, itu positif bagi pasar," imbuh dia.
Meningkatnya risiko pengawasan antimonopoli dari Big Tech menekan saham perusahaan, dengan Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, induk Google Alphabet Inc dan Facebook Inc jatuh. Tesla Inc adalah satu-satunya saham teknologi utama yang menguat 2,9% menjadi US$ 755,98.
Indeks perusahaan kapitalisasi kecil Russell 2000 melonjak 4% setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi. Harapan pemulihan ekonomi yang didukung oleh vaksin pada 2021 mendorong indeks utama Wall Street ke rekor tertinggi pada akhir Desember, dengan sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal, termasuk bank, industri dan energi, memicu reli.
Baca Juga: Masih diselimuti sentimen PSBB, IHSG diproyeksi melemah pada Kamis (7/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News