kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Wall Street menghijau setelah tertekan tiga hari beruntun


Kamis, 20 Mei 2021 / 21:09 WIB
Wall Street menghijau setelah tertekan tiga hari beruntun
ILUSTRASI. Wall Street menguat di awal perdagangan Kamis (20/5).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan Kamis (20/5). Tiga indeks utama Wall Street setelah tiga hari tertekan.

Pada pukul 21.04 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,22% ke 33.973. Indeks S&P 500 menguat 0,56% ke 4.138. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 1,19% ke 13.458.

Kenaikan tiga indeks utama Wall Stree menyusul tanda-tanda Federal Reserve membahas pengurangan pembelian obligasi bulan lalu, di tengah perbaikan data klaim pengangguran. Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun menjadi 444.000 pada pekan yang berakhir 15 Mei. Ini adalah penurunan ketiga berturut-turut ke level terendah sejak resesi akibat pandemi.

Indeks utama Wall Street turun tiga hari berturut-turut hingga Rabu (19/5) setelah risalah dari pertemuan Fed bulan lalu menunjukkan banyak pembuat kebijakan berpikir akan tepat untuk membahas pelonggaran kebijakan. Syaratnya, momentum ekonomi yang kuat bisa dipertahankan.

Baca Juga: Pemerintah rencanakan tax amnesty II, simak dampaknya ke bursa saham

Namun, banyak analis memandang pernyataan itu sebagai berita lama karena data ekonomi sejak saat itu telah menunjukkan perlambatan tak terduga di pasar tenaga kerja. Perbaikan data ini memicu kekhawatiran inflasi.

"Stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya, ketidakseimbangan rantai pasokan, dan prospek pasar tenaga kerja AS yang ketat menciptakan ketidakpastian yang tinggi tentang prospek inflasi," kata Linda Duessel, ahli strategi senior di Federated Hermes kepada Reuters.

Tanda-tanda kenaikan inflasi telah meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan segera memperketat kebijakannya. Alhasil, saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga menyebabkan Nasdaq yang padat teknologi berada di jalur untuk penurunan mingguan kelima berturut-turut.

Baca Juga: Harga saham-saham lapis bawah melejit, cermati tips berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×