kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.468   -11,16   -0,15%
  • KOMPAS100 1.155   0,37   0,03%
  • LQ45 915   1,45   0,16%
  • ISSI 226   -0,61   -0,27%
  • IDX30 472   1,39   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,31   0,41%
  • IDX80 132   0,23   0,17%
  • IDXV30 141   1,34   0,96%
  • IDXQ30 158   0,46   0,29%

Wall Street Melonjak Setelah Inflasi AS Lebih Rendah Ketimbang Prediksi


Selasa, 13 Desember 2022 / 21:53 WIB
Wall Street Melonjak Setelah Inflasi AS Lebih Rendah Ketimbang Prediksi
ILUSTRASI. Indeks saham utama Wall Street melonjak di awal perdagangan hari Selasa (13/12).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street melonjak di awal perdagangan hari Selasa (13/12). Kenaikan harga konsumen Amerika Serikat (AS) yang lebih kecil dari perkiraan meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve dapat melunakkan sikap kenaikan suku bunga yang agresif.

Selasa (13/12) pukul 21.47 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1,63% ke 34.559. Indeks S&P 500 melesat 2,60% ke 4.094. Sedangkan Nasdaq Composite melejit 3,75% ke 11.561.

Harga konsumen AS hampir tidak naik pada bulan November di tengah penurunan harga bensin dan mobil bekas. Alhasil, inflasi AS mencatat kenaikan tahunan terkecil dalam hampir setahun.

Ekspektasi bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada hari Rabu melonjak hingga 97% dengan suku bunga terlihat memuncak pada Mei 2023 di 4,86%.

"The Fed telah menaikkan suku bunga cukup signifikan sepanjang tahun ini dan kami mulai melihat hasil nyata hari ini," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Financial kepada Reuters.

Baca Juga: Usai Jadi Pemberat, Simak Rekomendasi Saham IDX30 Saat IHSG Balik Menguat

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa inflasi meningkat sebesar 7,1% secara tahunan di bulan November. Sedangkan inflasi inti yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak naik 6,0%. Ekonom sebelumnya memperkirakan inflasi 7,3% dan kenaikan inflasi inti 6,1%.

"Ketika Fed bertemu besok, mereka kemungkinan akan memiliki kemampuan untuk mengatakan kita menaikkan suku bunga kurang dari apa yang telah mereka lakukan pada 50 basis poin dan suku bunga akhir kemungkinan akan berada di 5%," kata Hogan.

Data inflasi konsumen menyusul pembacaan harga produsen bulan November yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan minggu lalu. Kedua data menunjukkan moderasi dalam tren harga.

Kekhawatiran bahwa pengetatan kebijakan agresif Fed akan mendorong ekonomi ke dalam resesi telah mendorong benchmark S&P 500 turun 16,3% tahun ini. Tapi indeks acuan telah bangkit dari posisi terendah Oktober di tengah harapan bahwa bank sentral AS akan mengurangi laju kenaikan suku bunga dengan ekonomi menunjukkan tanda-tanda tekanan dari tindakan kebijakan.

Baca Juga: Didorong Sentimen Global, IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan Pada Rabu (14/12)

Indeks volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun tajam dari level tertinggi hampir satu bulan di 25,84 poin yang dicapai pada hari sebelumnya.

Sebagian besar saham yang sensitif terhadap suku bunga termasuk Meta Platforms Inc, Alphabet Inc, Nvidia Corp dan Tesla Inc naik antara 4% dan 5,7% dalam perdagangan premarket, dibantu oleh penurunan yield US Treasury.

Harga saham Oracle Corp melonjak 5 karena pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Sementara harga saham Pinterest Inc naik 7,2% setelah Piper Sandler meningkatkan saham platform media sosial menjadi overweight dari neutral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×