kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street mengawali bulan November dengan penguatan


Senin, 01 November 2021 / 21:04 WIB
Wall Street mengawali bulan November dengan penguatan
ILUSTRASI. Wall Street menuju rekor tertinggi lagi pada pekan rapat Federal Reserve.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street mengawali bulan November dengan penguatan. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menuju rekor tertinggi lagi pada pekan rapat Federal Reserve.

Senin (1/11) pukul 20.55 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,29% ke 35.926. Indeks S&P 500 menguat 0,16% ke 4.612. Nasdaq Composite menguat 0,14% ke 15.519.

Kenaikan pasar saham dipimpin oleh kenaikan harga saham Tesla dan saham energi. Harga saham Tesla Inc naik 1,5% dalam perdagangan premarket, menunjuk ke rekor pembukaan setelah mencetak kapitalisasi pasar US$ 1 triliun pada pekan lalu.

Saham teknologi mega-cap lainnya pemilik Google Alphabet Inc, Meta Platforms yang sebelumnya Facebook Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com naik tipis. Harga saham Exxon Mobil dan Chevron Corp bertambah 0,8% dan 0,4%, karena JP Morgan menaikkan target harga pada perusahaan minyak utama menyusul hasil kuartalan yang kuat minggu lalu.

Baca Juga: PPKM darurat bikin kinerja reksadana kurang optimal sepanjang tahun ini

Perusahaan minyak juga naik mengikuti harga minyak mentah. Sedangkan harga saham perbankan utama AS termasuk Bank of America Corp, Wells Fargo & Co, Morgan Stanley, Goldman Sachs dan JPMorgan Chase & Co naik antara 0,3% dan 0,7%.

Musim pendapatan yang sebagian besar optimistis telah membantu investor melihat melewati gambaran ekonomi makro yang beragam. Indeks S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi mencatat kinerja bulanan terbaik mereka dalam setahun terakhir pada Oktober.

Fokus sekarang adalah pada pertemuan kebijakan The Fed pada 2-3 November. Bank sentral diperkirakan akan mengumumkan pengurangan program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 120 miliar menjadi US$ 15 miliar.

Baca Juga: IHSG diprediksi masih akan memerah pada Selasa (2/11)

"Ada sedikit keragu-raguan saat kita mendekati pertemuan Fed, tapi itu mengambil kursi belakang untuk berita pendapatan. Ini semua tentang pendapatan yang datang jauh lebih baik dari yang diharapkan, dan meskipun ada beberapa kekecewaan dalam panduan, itulah yang menjadi fokus Street," ucap Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut kepada Reuters.

Dengan data AS baru-baru ini menunjukkan peningkatan tekanan inflasi, pasar juga telah mulai memperkirakan kenaikan suku bunga tahun depan. November dan Desember cenderung menjadi salah satu bulan terkuat untuk saham.

Goldman Sachs telah memajukan perkiraan suku bunga Fed Fund Rate satu tahun hingga Juli 2022 dari Juli 2023. Bank investasi ini memperkirakan inflasi akan tetap tinggi.

Baca Juga: IHSG melemah 0,58% di perdagangan perdana bulan November

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×