kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street mencerna keputusan The Fed, Nasdaq menguat


Kamis, 17 Juni 2021 / 21:27 WIB
Wall Street mencerna keputusan The Fed, Nasdaq menguat
ILUSTRASI. Wall Street cenderung turun pada awal perdagangan Kamis. Dari tiga indeks utama pasar saham AS, hanya Nasdaq yang menguat.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street cenderung turun pada awal perdagangan Kamis. Dari tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat (AS), hanya Nasdaq yang menguat.

Kamis (17/6) pukul 21.13 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,56% ke 33.853. Indeks S&P 500 melemah tipis 0,06% ke 4.221. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,30% ke 14.080.

Saham-saham teknologi di Nasdaq bertahan meski Federal Reserve memberi sinyal dimulainya tapering stimulus lebih awal. Padahal, sektor ini cenderung rentan pada perubahan suku bunga.

"Di jangka pendek, saham-saham teknologi menghadapi siklus yang sulit hanya karena The Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga," kata Tom Mantione, managing director UBS Private Wealth Management di Stamford, Connecticut kepada Reuters.

Baca Juga: Pergerakan rupiah Jumat (18/6) masih dipengaruhi sentimen FOMC

The Fed mengindikasikan dua kali kenaikan suku bunga pada tahun 2023, setahun lebih cepat daripada prediksi. Bank sentral AS juga memperkirakan inflasi mencapai 3,4% tahun ini, jauh lebih tinggi ketimbang target awal 2%.

Sekadar informasi, harga barang-barang meningkat karena permintaan mulai tinggi tapi masih ada gangguan rantai pasok. Inilah salah satu penyebab inflasi belakangan.

"Ekonomi tumbuh jauh lebih cepat daripada laju inflasi. Hal ini diikuti dengan momentum pembukaan kembali yang mendukung pasar saham. Alhasil, sektor teknologi jumbo akan berkinerja lebih baik pada jangka panjang," kata Mantione.

Jumlah klaim pengangguran AS pekan lalu naik untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan. Tapi, tingkat PHK berkurang saat terjadi pembukaan kembali aktivitas ekonomi dan kurangnya jumlah orang yang mencari pekerjaan.

Baca Juga: IHSG diprediksi masih bergerak sideways pada Jumat (17/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×