kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street memerah di tengah beragam data ekonomi


Jumat, 23 Desember 2016 / 07:30 WIB
Wall Street memerah di tengah beragam data ekonomi


Sumber: Antara,Xinhua | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Wall Street kembali memerah pada Kamis (Jumat pagi WIB), dipicu para investor mencerna berbagai laporan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 23,08 poin atau 0,12 persen menjadi ditutup pada 19.918,88 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 4,22 poin atau 0,19 persen menjadi berakhir di 2.260,96 poin, dan indeks komposit Nasdaq merosot 24,01 poin atau 0,44 persen menjadi 5.447,42 poin.

Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 3,5 persen di kuartal ketiga tahun ini, mengalahkan konsensus pasar 3,3 persen, menurut perkiraan "ketiga" yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi.

Perkiraan ketiga tersebut lebih tinggi dari estimasi kedua 3,2 persen. Pada kuartal kedua, PDB riil meningkat 1,4 persen.

Dalam laporan terpisah, biro mengumumkan bahwa pesanan baru untuk barang manufaktur tahan lama pada November menurun 11 miliar dolar AS atau 4,6 persen menjadi 228,2 miliar dolar AS, melebihi perkiraan pasar.

Pendapatan pribadi AS pada November meningkat 1,6 miliar dolar AS, atau kurang dari 0,1 persen, Departemen Perdagangan mengumumkan dalam laporan lain. Pendapatan pribadi disposal menurun 1,3 miliar dollar AS dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 24,0 miliar dolar AS.

Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 17 Desember, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan musiman mencapai 275.000, meningkat 21.000 dari tingkat tidak direvisi pekan sebelumnya sebesar 254.000, kata Departemen Tenaga Kerja AS.

Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 263.750, meningkat 6.000 dari rata-rata belum direvisi minggu sebelumnya pada 257.750.

"November ditandai dengan pelemahan tak terduga dalam pendapatan, belanja dan inflasi. Dengan dirinya sendiri, bulan itu mengecewakan untuk rumah tangga. Tetapi karena September dan Oktober yang solid dalam ketiga aspek itu, kekecewaan November tidak menunjukkan tren kejatuhan," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×