kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street melemah, S&P 500 kembali gagal sentuh level tertinggi baru


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 06:07 WIB
Wall Street melemah, S&P 500 kembali gagal sentuh level tertinggi baru
ILUSTRASI. Wall Street ditutup melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melemah di penutupan akhir pekan ini. Bahkan indeks S&P 500 gagal mencetak rekor tertinggi baru setelah terseret data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menambah ketidakpastian atas pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona.

Jumat (14/8), indeks Dow Jones Industrial Average naik 34,3 poin atau 0,12% menjadi 27.931,02 dan indeks S&P 500 turun 0,58 poin, atau 0,02% ke 3.372,85 serta Nasdaq Composite melemah 23,20 poin atau 0,21% menjadi 11.019,30.

Walau cenderung melemah, namun dalam sepekan Wall Street masih berada di zona hijau. Di mana, S&P 500 naik 0,6%, Dow Jones bertambah 1,8% dan Nasdaq naik 0,1%.

Baca Juga: Wall Street terpukul penjualan retail dan pembicaraan stimulus yang mandek

Langkah-langkah stimulus agresif yang didorong oleh pemerintah AS telah membantu tiga indeks saham utama di Negeri Paman Sam bangkit kembali dari kejatuhan akibat virus corona pada bulan Maret. Indeks S&P 500 sempat terlihat menguat 0,15% pada perdagangan akhir pekan ini ke level 3.378,51. Namun, jelang penutupan, kembali melemah dan akhirnya ditutup turun tipis. 

Pada hari Rabu dan Kamis, S&P 500 diperdagangkan sebentar di atas rekor penutupan yang terjadi pada 19 Februari 2020 yakni di 3.386,15. 

"Untuk kembali kembali ke level tertinggi dibutuhkan beberapa upaya sebelum akhirnya terbuka lagi," kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research di New York.

"Saat ini pergerakan standar karena masih mendekati, tetapi belum menembus rekor tertinggi, dan masih butuh beberapa upaya lagi sebelum rekornya dipecahkan," lanjut Stovall, terkait kemungkinan indeks S&P 500 kembali mencetak rekor tertingginya. 




TERBARU

[X]
×