kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street kompak menguat pada pertengahan pekan


Kamis, 21 Februari 2019 / 05:32 WIB
Wall Street kompak menguat pada pertengahan pekan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menghijau pada pertengahan pekan ini. Rabu (20/2), Dow Jones Industrial Average menguat 0,24% ke level 25.954.

Indeks S&P 500 menguat 0,18% ke 2.784. Nasdaq Composite menguat tipis 0,03% ke 7.489. Seluruh indeks Wall Street menguat pada perdagangan kemarin.

Notulen rapat Federal Reserve yang dirilis kemarin menegaskan kembali pada investor bahwa bank sentral akan lebih bersabar dalam kenaikan suku bunga acuan. Tapi, The Fed tidak menyebutkan berapa lama akan menahan kenaikan suku bunga.

Joe Manimbo, senior market analyst Western Union Business Solutins mengatakan, catatan rapat menunjukkan kembali pernyataaan hati-hati The Fed dari pertemuan terakhir. "Saya memandang kenaikan bunga akan terhenti hingga beberapa waktu di tahun ini. Tapi The Fed akan menghentikan posisi ini jika potensi penurunan mereda," kata dia kepada Reuters.

Catatan rapat juga menunjukkan bahwa bank sentral akan melanjutkan penurunan aset yang saat ini mencapai US$ 4 triliun.

Bulan lalu, The Fed menghentikan sementara kenaikan suku bunga yang dimulai sejak tiga tahun lalu. Bank sentral mengatakan akan lebih bersabar dan mengurangi laju kenaikan suku bunga.

Tahun lalu, The Fed menaikkan suku bunga empat kali menjadi 2,25% hingga 2,5%. Bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga satu atau dua kali tahun ini.

Kelanjutkan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China turut menjadi sentimen positif pasar. Tapi, Rabu (20/2), Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menerapkan tarif impor pada mobil Eropa jika tidak mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×