kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wall Street Jatuh Selasa (17/10), Imbal Hasil Treasury Naik Setelah Rilis Data Ritel


Selasa, 17 Oktober 2023 / 21:42 WIB
Wall Street Jatuh Selasa (17/10), Imbal Hasil Treasury Naik Setelah Rilis Data Ritel
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street turun pada hari Selasa (17/10) karena imbal hasil US Treasury naik menyusul data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.

Sementara itu saham produsen chip turun setelah pemerintahan Biden mengatakan akan menghentikan pengiriman chip AI ke China.

Melansir Reuters, pukul 9:48 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 44,46 poin atau 0,13% pada 33.940,08, S&P 500 turun 30,78 poin atau 0,70% pada 4.342,85, dan Nasdaq Composite turun 176,28 poin atau 1,30% pada 13.391,71.

Angka penjualan ritel Amerika Serikat (AS) naik 0,7% pada bulan September, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3%, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Selasa (17/10), Terseret Data Ritel dan Konflik Timur Tengah

Di mana ditopang rumah tangga yang meningkatkan pembelian kendaraan bermotor dan menghabiskan lebih banyak uang di restoran dan bar, menunjukkan bahwa ekonomi mengakhiri kuartal ketiga dengan catatan yang kuat.

"Ini adalah cerita yang terus berlanjut... Anda tidak akan pernah bisa bertaruh melawan konsumen AS, dan ini adalah buktinya," kata Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital dikutip dari Reuters.

Selain itu, imbal hasil obligasi AS memperpanjang kenaikannya setelah rilis data ritel tersebut. Dengan imbal hasil tenor 10 tahun naik di 4,8552%.

Menekan saham-saham megacaps Apple, Microsoft, Alphabet dan Amazon.com, turun antara 0,9% dan 1,9%.

Saham Nvida merosot 6,8% setelah pemerintahan Joe Biden mengatakan bahwa mereka berencana untuk menghentikan pengiriman chip kecerdasan buatan ke China.

Saham-saham chip lainnya seperti Advanced Micro Devices, Marvell Technology, Qualcomm dan Arm Holdings turun antara 1,5% dan 3,8%.

Indeks Philadelphia SE Semiconductor turun 3% dan mencapai level terendah dalam dua minggu terakhir.

Baca Juga: Biden Akan Mengunjungi Israel Saat Kondisi Gaza Semakin Memanas

Dari sisi pendapatan, Bank of America naik 0,5% karena bergabung dengan para pesaingnya untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan dari pembayaran bunga oleh para nasabahnya. Sementara perbankan investasi dan perdagangan berkinerja lebih baik daripada yang diharapkan.

Laba kuartal ketiga Goldman Sachs turun lebih sedikit dari yang diharapkan karena pemulihan yang baru terjadi dalam transaksi mengimbangi penghapusan aset sebesar US$864 juta terkait bisnis fintech GreenSky dan investasi di real estat.

"Orang-orang terus meremehkan kekuatan ekonomi, mereka terus meremehkan kekuatan konsumen dan tidak ada tempat yang lebih baik untuk merefleksikan hal tersebut selain pendapatan bank yang baru saja turun," tambah Hayes.

Para investor juga mengawasi konflik di Timur Tengah karena Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa "genosida" Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza harus segera dihentikan, demikian laporan TV pemerintah. Memicu kekhawatiran bahwa konflik dapat meningkat.

Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Israel pada hari Rabu (18/10), setelah Washington mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah setuju untuk mengijinkan bantuan kemanusiaan untuk mencapai warga Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×