kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street hampir mencetak rekor menyambut pernyataan Powell


Kamis, 11 Juli 2019 / 06:10 WIB
Wall Street hampir mencetak rekor menyambut pernyataan Powell


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergembira menyambut pernyataan Gubernur bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve Jerome Powell soal potensi penurunan suku bunga bulan ini. Rabu (10/7), indeks S&P 500 sempat menembus 3.000 untuk pertama kalinya sebelum akhirnya ditutup menguat 0,45% ke 2.993,07.

Indeks Dow Jones naik 0,29% ke 26.860,20. Nasdaq Composite bahkan melonjak 0,75% ke 8,202,53. Indeks Dow Jones sempat menyentuh rekor intraday sebelum mempersempit kenaikan. 

Powell kemarin mengatakan bahwa bank sentral siap untuk bertindak menurut kesesuaian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi AS. Setelah pernyataan Powell dan rilis risalah rapat FOMC Juni lalu, produk berjangka suku bunga menunjukkan potensi pemangkasan agresif.

Ekspektasi pemangkasan 50 basis point yang merosot setelah laporan tenaga kerja akhir pekan lalu, kembali meningkat. Menurut FedWatch CME Group, ekspektasi pemangkasan suku bunga 50 basis point naik menjadi 26,6%.

"Banyak orang berpikir bahwa laporan tenaga kerja di satu titik, akan langsung mengubah cara pandang The Fed. Tapi The Fed bertindak berdasarkan tren, bukan satu kali data," kata JJ Kinahan, chief market strategist TD Ameritrade kepada Reuters.

Pada testimoni hari pertama dari dua hari hingga Kamis, Powell menitikberatkan pelemahan global yang membayangi prospek ekonomi AS di tengah ketidakpastian perselisihan dagang AS dengan China dan negara-negara penting lainnya.

Meski muncul euforia pasar, masih ada penghambat laju pasar saham selanjutnya. "Pasar saham sudah naik tinggi. Saat ini mungkin hanya sedikit investor yang mau menaruh uang tanpa indikasi bahwa laba akan tetap kuat," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×