kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.177   88,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.132   13,41   1,20%
  • LQ45 807   10,45   1,31%
  • ISSI 288   2,20   0,77%
  • IDX30 421   5,63   1,36%
  • IDXHIDIV20 477   7,24   1,54%
  • IDX80 125   1,26   1,02%
  • IDXV30 134   0,35   0,26%
  • IDXQ30 133   1,75   1,33%

Wall Street gagal menembus rekor, investor masih menunggu detail kesepakatan AS-China


Rabu, 13 November 2019 / 06:40 WIB
Wall Street gagal menembus rekor, investor masih menunggu detail kesepakatan AS-China
ILUSTRASI. Wall Street berbalik menguat pada perdagangan Selasa (12/11).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street berbalik menguat pada perdagangan Selasa (12/11). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemarin mengatakan bahwa AS makin mendekati penandatanganan kesepakatan awal dengan China, tanpa menyebut detail negosiasi.

Bursa saham AS sempat menyentuh level tertinggi pada tengah hari waktu setempat karena antisipasi pidato Trump, tapi gagal mencapai rekor pada penutupan perdagangan.

Kemarin, Dow Jones Industrial Average flat pada level 27.691,49. Indeks S&P 500 naik 0,16% ke 3.091,84. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,26% ke 8.486,09.

Baca Juga: Yang ditunggu-tunggu, ini isi pidato Donald Trump di New York

Investor mengantisipasi komentar yang bisa memperburuk perang dagang yang telah berlangsung selama 16 bulan. Kemarin, Trump mengatakan bahwa negosiator AS dan China mendekati akhir kesepakatan fase satu, tapi kembali mengulangi pernyataan bahwa China bermain curang pada perdagangan.

"Investor berharap ada kejelasan lebih lanjut pada perselisihan perdagangan ini dan tampaknya tidak mendapatkan apapun," kata Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services kepada Reuters.

Para pelaku pasar modal memandang tensi perang dagang AS-China sebagai ketidakpastian utama di tengah kenaikan pasar saham yang mendekati rekor. "Pasar saham tampaknya berusaha tidak terlalu reaktif terhadap pernyataan Trump soal perdagangan," imbuh Carlson.

Baca Juga: Indeks S&P 500 dan Nasdaq menembus rekor tertinggi, pidato Trump dinanti

Bursa menguat dipicu oleh pemangkasan suku bunga acuan, kinerja kuartal ketiga yang lebih tinggi daripada ekspektasi, dan tanda-tanda bahwa penurunan ekonomi telah berakhir.

Pelaporan kinerja kuartal ketiga yang hampir berakhir menunjukkan bahwa para penghuni S&P 500 mencatat laba yang lebih tinggi daripada prediksi. Tapi, laba bersih para emiten ini secara keseluruhan mencetak penurunan laba 0,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×