kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.611.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Wall Street: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Melemah Jelang Pekan Pertemuan The Fed


Sabtu, 25 Januari 2025 / 06:02 WIB
Wall Street: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Melemah Jelang Pekan Pertemuan The Fed
ILUSTRASI. Wall Street kompak ditutup melemah di akhir pekan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah karena investor mundur sambal mencerna berbagai macam data ekonomi, laporan kinerja dan bersiap untuk minggu yang penuh dengan rilis ekonomi dan pertemuan Federal Reserve di pekan depan.

Jumat (24/1), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 140,82 poin atau 0,32% ke 44.424,25, indeks S&P 500 turun 17,47 poin atau 0,29% menjadi 6.101,24 dan indeks Nasdaq Composite melemah 99,38 poin atau 0,50% ke 19.954,30.

Dengan posisi tersebut, maka indeks Utama menguat untuk minggu kedua berturut-turut. Di mana, indeks S&P 500 naik 1,74%, Nasdaq menguat 1,65% dan Dow naik 2,15% di pekan ini.

Pada sesi kali ini, enam dari 11 sectoral pada indeks S&P 500 menguat, dengan layanan komunikasi naik 1,09% memimpin kenaikan, tepat di atas sector utilitas, yang naik 1,07%.

Pergerakan terbesar di sektor utilitas di cetak saham NextEra Energy Inc, yang naik sekitar 5,2% dan juga menjadi peraih kenaikan terbesar di indeks S&P 500 pada sesi kali ini.

Baca Juga: Wall Street Melemah pada Jumat (24/1), Fokus Pasar Tertuju pada Data Ekonomi

Pada Kamis (23/1), indeks acuan S&P 500 cetak rekor penutupan tertinggi untuk pertama kalinya sejak awal Desember 2024, setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan agar pajak, harga minyak, dan suku bunga diturunkan selama penampilan internasional pertamanya pada masa jabatan ini di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Pada hari Rabu, pasar telah didukung oleh reli tajam pada saham teknologi.

Namun pada hari Jumat, teknologi adalah sektor terlemah, dengan penurunan 7,2% pada saham pembuat chip Texas Instruments, yang memperkirakan laba kuartal pertama di bawah estimasi Wall Street karena bergulat dengan penumpukan inventaris di pasar otomotif dan industri utamanya.

Sementara itu, koreksi terbesar pada indeks S&P 500 adalah Nvidia, yang turun 3,1%. Perusahaan lain yang juga mengalami penurunan adalah Microsoft, yang melemah 0,6% dan Tesla, yang turun 1,4%.

Sektor teknologi menjadi penghambat terbesar di pasar karena saham-saham berkapitalisasi besar, membalikkan reli tajam di awal minggu.

Data pasar perumahan lebih panas dari yang diharapkan, sementara survei S&P Global menunjukkan aktivitas bisnis melambat ke level terendah dalam sembilan bulan pada bulan Januari karena harga naik. Namun, perusahaan melaporkan peningkatan perekrutan, yang mendukung pendekatan hati-hati Federal Reserve terhadap kebijakan moneter tahun ini.

Estimasi akhir Universitas Michigan tentang sentimen konsumen turun menjadi 71,1 dari estimasi sebelumnya sebesar 73,2.

Di akhir minggu yang relatif sepi data, para pedagang bertaruh bahwa Fed akan mempertahankan biaya pinjaman tidak berubah pada pertemuannya tanggal 28-29 Januari dan mengharapkan penurunan suku bunga pertamanya pada bulan Juni, data terbaru dari alat FedWatch CME Group menunjukkan.

"Ini benar-benar bermuara pada beberapa berita ekonomi dan pendapatan yang beragam," kata Scott Helfstein, kepala strategi investasi di perusahaan ETF Global X.

Investor bersiap untuk serangkaian data inflasi dan pertumbuhan ekonomi utama minggu depan serta pertemuan Fed, sambil menunggu pembaruan kebijakan dari pemerintahan Trump.

Baca Juga: Bank Sentral Jepang Kerek Suku Bunga, Begini Penjelasan Gubernur BOJ Ueda

"Ada antisipasi berita yang sangat besar minggu depan. Dan ada ketidakpastian kebijakan yang masih ada dengan minggu pertama pemerintahan baru menjabat, yang kemungkinan akan berlanjut selama beberapa minggu ke depan," katanya.

Investor khawatir bahwa tarif yang diusulkan Presiden AS Donald Trump dapat memperburuk tekanan inflasi dan memperlambat pemotongan suku bunga Fed, setelah ia merujuk pada kebijakan perdagangan beberapa kali minggu ini tanpa memberikan rincian konkret tentang rencananya.

Trump mengatakan tarif untuk Meksiko, Kanada, Tiongkok, dan Uni Eropa dapat diumumkan pada tanggal 1 Februari, tetapi analis mengatakan rencana utama dapat diumumkan pada tanggal 1 April.

Di sektor lain, American Express melaporkan kenaikan laba kuartal keempat sebesar 12%, tetapi sahamnya turun 1,4% sehingga membebani indeks Dow.

Perusahaan lain yang juga membebani indeks Dow adalah Boeing, yang turun 1,4%. Ini terjadi setelah pembuat pesawat itu memperingatkan kerugian kuartal keempat sekitar US$ 4 miliar. Boeing akan melaporkan hasil pada hari Selasa.

Selanjutnya: Pengumuman Hasil Akhir CPNS 2024 Di Sscasn.bkn.go.id , Cek Jadwal Sanggah

Menarik Dibaca: 9 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan, Cegah Gula Darah Naik Setelah Makan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×