Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat dan harga minyak mentah melonjak pada perdagangan Kamis (14/9). Data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru yang kuat tidak memupus ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada minggu depan.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 206,18 poin atau 0,6% menjadi 34.781,71, S&P 500 menguat 27,84 poin atau 0,62% menjadi 4.495,28, dan Nasdaq Composite bertambah 97,61 poin atau 0,71% menjadi 13.911,20.
Serentetan data ekonomi yang dirilis sebelum bel pembukaan perdagangan menunjukkan, harga energi, khususnya bensin lebih tinggi dari perkiraan dan angka penjualan ritel yang mengalahkan konsensus.
Baca Juga: Bank Sentral Eropa Menaikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi Sepanjang Masa
Asal tahu, harga minyak melonjak, dengan Brent menyentuh level tertinggi tahun ini karena prospek pasokan yang lebih ketat.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1,78% menjadi US$90,10 per barel dan Brent terakhir di US$93,54 atau naik 1,81%.
"The Fed telah memandu untuk fokus pada (inflasi) inti, dan perubahan harga yang telah kita lihat berasal dari energi," kata Michael Green, chief strategist Simplify Asset Management dilansir dari Reuters.
"Hal ini menunjukkan bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga dan hal ini menghilangkan kekhawatiran seputar ekuitas."
"Hal ini konsisten dengan gagasan soft landing," tambah Green.
Di tempat lain, Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga acuannya ke rekor tertinggi. Namun juga mengisyaratkan bahwa kenaikan ini yang terakhir.
"Begitu satu bank sentral memutuskan untuk berhenti sejenak, semua orang akan mengikuti," kata Green.
Baca Juga: Wall Street Menghijau, Dow Dibuka Naik Lebih 100 Poin pada Kamis (14/9)
"Ada perasaan umum bahwa siklus kenaikan suku bunga sudah selesai untuk saat ini."
Pasar keuangan telah memanggang kemungkinan 97% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil di 5,25%-5,50% pada akhir pertemuan kebijakan moneter minggu depan.
Sementara itu, sebanyak 66,8% kemungkinan untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan November mendatang, menurut FedWatch CME Tool.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News