Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 ditutup nyaris datar pada perdagangan Rabu (19/6), setelah sebelumnya sempat menguat.
Pergerakan ini terjadi menyusul pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengatakan bahwa inflasi harga barang kemungkinan akan meningkat selama musim panas, seiring mulai diberlakukannya tarif Presiden Donald Trump yang berdampak langsung pada konsumen.
Mengutip laporan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,14 poin atau 0,10% ke level 42.171,66, sementara S&P 500 melemah tipis 1,85 poin atau 0,03% ke 5.980,87. Di sisi lain, Nasdaq Composite menguat 25,18 poin atau 0,13% ke posisi 19.546,27.
Baca Juga: Wall Street Merosot Tajam, Komentar Powell dan Pembatasan Ekspor AS Tekan Pasar
Dalam keputusan kebijakan terbarunya, Bank Sentral AS (Federal Reserve) mempertahankan suku bunga acuan, sebagaimana diperkirakan sebelumnya. Namun, pernyataan bank sentral mengungkapkan bahwa sebagian pembuat kebijakan kini memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali tahun ini.
Secara keseluruhan, mayoritas masih mempertahankan proyeksi dua kali pemangkasan, tetapi Fed memperlambat ekspektasi penurunan suku bunga menjadi satu kali pemangkasan seperempat poin masing-masing pada tahun 2026 dan 2027.
Sebelum Powell berbicara, pasar saham berada sedikit di zona hijau. Namun saat komentarnya berlangsung, imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) memangkas sebagian besar penurunan yang sebelumnya terjadi.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Didukung Saham Teknologi dan Meredanya Ketegangan Tarif
"Ia menyampaikan dengan cukup jelas bahwa kebijakan moneter tidak akan berubah sampai ada kejelasan tentang dampak tarif terhadap inflasi," ujar Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities.
Menurut Cardillo, kombinasi kenaikan imbal hasil dan ketidakpastian dampak tarif menjadi faktor utama pergerakan pasar saat ini.
Sementara itu, para investor juga mencermati dinamika geopolitik di Timur Tengah, khususnya potensi keterlibatan militer AS secara langsung dalam konflik udara antara Israel dan Iran.
Ketegangan meningkat setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak tuntutan Presiden Trump untuk menyerah tanpa syarat. Trump menyatakan kesabarannya telah habis, meski belum menjelaskan langkah lanjutan.
Secara sektoral, saham energi memimpin penurunan di indeks S&P 500, sedangkan sektor teknologi informasi mencatat kenaikan tertinggi.
Dari sisi data ekonomi, klaim pengangguran awal AS menunjukkan bahwa jumlah warga yang mengajukan tunjangan pengangguran mingguan menurun. Namun, data tersebut tetap menunjukkan tanda-tanda kehilangan momentum di pasar tenaga kerja sepanjang Juni.
Baca Juga: Wall Street Melorot, Pasca Ancaman Tarif Baru Trump untuk Uni Eropa dan Apple
"Pesan Powell konsisten dengan yang sebelumnya. Inflasi memang masih tinggi, tetapi tarif dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi faktor tak terduga. Powell mengatakan bahwa jika bukan karena tarif, ia sudah akan memangkas suku bunga sekarang," kata Sahak Manuelian, Direktur Pelaksana Perdagangan Ekuitas Global di Wedbush Securities, Los Angeles.
Di antara pergerakan saham individual, Circle Internet, penerbit stablecoin, melonjak 33,8% setelah Senat AS meloloskan rancangan undang-undang yang akan menetapkan kerangka regulasi bagi stablecoin, yakni mata uang kripto yang dipatok terhadap dolar AS.
Sementara itu, saham Nucor, produsen baja, naik 3,3% setelah perusahaan tersebut menyampaikan proyeksi laba kuartal II yang melampaui ekspektasi analis.
Baca Juga: Wall Street Melorot, Tarif Trump Memicu Ketakutan Resesi Global
Di bursa NYSE, jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 1,28 banding 1. Tercatat 102 saham mencetak titik tertinggi baru, sedangkan 55 saham mencetak titik terendah baru. Di Nasdaq, sebanyak 2.613 saham menguat, sementara 1.882 saham melemah, dengan rasio penguatan terhadap pelemahan sebesar 1,39 banding 1.
Total volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 16,48 miliar lembar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata harian 17,99 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Selanjutnya: Kumpulan Link Poster Hari Yoga Internasional 2025, Yuk Download!
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis 16-30 Juni 2025, Beli 1 Gratis 1 Inaco Jelly-Zact Pasta Gigi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News