Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dow Industrial dan S&P 500 menyentuh rekor penutupan pada hari Jumat dan mencatat kenaikan minggu kedua berturut-turut, didukung oleh kenaikan saham Walt Disney. Sayangnya reli indeks utama Wall Street masih tertahan oleh penurunan tajam dalam sentimen konsumen AS.
Saham Walt Disney naik lebih dari 1% yang menjadi salah satu dorongan terbesar untuk Dow dan S&P setelah labanya melampaui ekspektasi pasar karena layanan streaming-nya berhasil menambah lebih banyak pelanggan dari yang diharapkan sementara bisnis taman hiburannya di AS kembali ke mendapat keuntungan usai dilanda dampak pandemi.
Dow Jones Industrial Average naik 15,53 poin, atau 0,04%, menjadi 35.515,38. Sementara S&P 500 naik 7,17 poin, atau 0,16%, menjadi 4.468. Di sisi lain Nasdaq Composite naik 6,64 poin, atau 0,04%, menjadi 14.822,90.
Untuk minggu ini, Dow naik 0,87%, S&P 500 naik 0,71% sementara Nasdaq tergelincir 0,09%.
Baca Juga: Wall Street menguat, Dow Jones dan S&P 500 menuju kenaikan mingguan
Pasar saham AS telah berhasil perlahan-lahan bergerak ke level tertinggi baru selama beberapa sesi terakhir karena kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi didukung oleh musim pendapatan yang kuat, pengesahan tagihan infrastruktur yang besar dan data yang menunjukkan inflasi kemungkinan naik pada kecepatan yang lebih lambat daripada yang ditakuti.
Tetapi sebuah laporan dari University of Michigan merusak optimisme setelah menunjukkan indeks sentimen konsumen turun menjadi 70,2 alias level terendah dalam satu dekade. Hal ini menunjukkan bahwa varian Delta dari virus corona masih berdampak pada konsumen.
"Itu mengkhawatirkan, konsumen berada dalam posisi yang sangat kuat tetapi ada kelelahan COVID semacam ini yang benar-benar mulai melemahkan sentimen orang," kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky.
"Terlepas dari penguncian atau pembukaan kembali penuh, konsumen cukup sehat untuk membelanjakan dan menjaga ekonomi tetap bertahan," ujarnya.
Laporan tersebut mengirim imbal hasil Treasury AS 10-tahun lebih rendah dan pada berdampak pada pergerakan saham-saham berkapitalisasi raksasa seperti Microsoft Corp.
Selanjutnya: Bursa Asia-Pasifik melemah Jumat pagi, saat Dow dan S&P 500 menembus rekor tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News