kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street dibuka turun tipis di tengah kekhawatiran stimulus dan lonjakan Covid-19


Jumat, 20 November 2020 / 21:46 WIB
Wall Street dibuka turun tipis di tengah kekhawatiran stimulus dan lonjakan Covid-19
ILUSTRASI. Wall Street tergelincir saat bel pembukaan perdagangan hari ini (20/11)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali tergelincir saat pembukaan perdagangan hari ini. Sentimen yang menyeret datang dari kekhawatiran atas memudarnya stimulus yang memukul ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sudah tertekan akibat lonjakan infeksi virus corona. 

Jumat (20/11), indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 45,66 poin atau 0,15% ke 29.437,57. Serupa, indeks S&P 500 melemah 2,56 poin atau 0,07% menjadi 3.579,31.

Sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah 12,02 poin atau 0,10% ke 11.892,70 pada bel pembukaan perdagangan hari ini.

Bursa saham AS mulai mendapat tekanan ketika adanya perbedaan pendapat antara Menteri keuangan AS Steven Mnuchin dan Federal Reserve terkait kelanjutan program stimulus untuk pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Ini sentimen pendukung penguatan rupiah di pekan ini

Sebelumnya, Mnuchin mengumumkan program pinjaman darurat The Fed akan berakhir pada 31 Desember 2020. Hal ini dianggap akan mengurangi kemampuan bank sentral AS tersebut untuk jaga sistem keuangan. 

Padahal di saat yang sama, data klaim pengangguran pekan lalu meningkat setelah adanya pembatasan bisnis untuk mengurangi infeksi virus corona (Covid-19). Bahkan, lonjakan kasus virus corona dapat memicu gelombang PHK baru. 

Sejumlah negara bagian di AS kembali melakukan langkah pengetatan. Terbaru, California dan Ohio yang memberlakukan jam malam mulai Kamis (19/11). 

Duanya bergabung bersama 20 negara bagian di Negeri Paman Sam yang sudah mengadopsi langkah ini guna memerangi penyebaran virus corona di bulan ini.

"Saya tidak berpikir kami akan mengalami kontraksi besar-besaran atau penghentian total, tetapi saat vaksin mulai diluncurkan, ada potensi peningkatan ekonomi yang luar biasa tahun depan," kata Scott Brown, Chief Economist Raymond James di St. Petersburg, Florida.

Untungnya ada angin segar dari kesepakatan antara pemimpin senat partai Demokrat Chuck Schumer dan pemimpin majelis tinggi dari Partai Republik Mitch McConnell untuk melanjutkan pembicaraan bantuan Covid-19. 

Selanjutnya: IHSG menguat 2,03% dalam sepekan, ini sentimen pendukungnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×