kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Ini sentimen pendukung penguatan rupiah di pekan ini


Jumat, 20 November 2020 / 18:25 WIB
Ini sentimen pendukung penguatan rupiah di pekan ini
ILUSTRASI. Rupiah menguat dalam sepekan terakhir


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil menguat dalam sepekan terakhir. Sayangnya, jelang akhir pekan tren penguatan mata uang Garuda meredup, sehingga membuka peluang untuk tren koreksi di pekan depan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (20/11) rupiah ditutup koreksi 0,07% ke level Rp 14.165 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun  dalam sepekan, rupiah spot masih penguatan tipis 0,04%.

Sedangkan berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) rupiah tercatat melemah 0,04% dalam sepekan. Mengingat, rupiah Jisdor pada ada di level Rp 14.228 per dolar AS pada Jumat (20/11)

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, sentimen penguatan nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir masih berasal dari masuknya aliran dana asing ke Tanah Air. Selain itu, perkembangan data ekonomi yang membaik turut menopang penguatan rupiah sepekan. 

Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.165 per dolar AS

"Data-data ekonomi seperti defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi yang terkendali, surplus neraca perdagangan, serta cadanngan devisa yang tetap tinggi," jelas dia kepada Kontan.co.id, Jumat (20/11).

Sementara itu, adanya koreksi di akhir pekan pada merupakan respon pasar terhadap penguatan yang sudah berlangsung sejak awal November 2020. Ditambah lagi, muncul keputusan baru dari Bank Indonesia (BI) yang kembali memangkas suku bunga acuannya (BI7DRR) ke level 3,75%. 

Sedangkan dari sentimen eksternal, perkembangan vaksin dan tren penurunan indeks dolar AS masih menjadi penopang penguatan rupiah sepekan terakhir. Meskipun begitu, Reny menilai pekan depan rupiah kemungkinan bakal melemah terbatas. 

"Ini karena minimnya rilis data ekonomi domestik dan aksi profit taking," pungkas dia.

Selanjutnya: IHSG menguat 2,03% dalam sepekan, ini sentimen pendukungnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×