kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Wall Street Dibuka Menguat Jumat (17/1), Menjelang Pelantikan Trump


Jumat, 17 Januari 2025 / 22:18 WIB
Wall Street Dibuka Menguat Jumat (17/1), Menjelang Pelantikan Trump
ILUSTRASI. Wall Street dibuka menguat pada Jumat (17/1), dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (Dow) bersiap mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak November. REUTERS/Adam Gray 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada Jumat (17/1), dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (Dow) bersiap mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak November.

Hal ini didorong oleh antisipasi investor terhadap gelombang perubahan kebijakan di bawah pemerintahan baru Donald Trump.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 159,4 poin atau 0,37% ke level 43.312,55 pada pembukaan perdagangan.

Indeks S&P 500 naik 58,1 poin atau 0,98% ke 5.995,4 dan Nasdaq Composite melonjak 317,3 poin atau 1,64% ke 19.655,546.

Baca Juga: Wall Street Merosot: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah Terseret Data Ekonomi AS

Kinerja yang lebih baik dari perkiraan pada laporan keuangan beberapa bank besar serta tanda-tanda meredanya inflasi mendorong pengambilan risiko di Wall Street minggu ini.

Hal ini membuat S&P 500 dan Dow berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak pekan pemilu AS.

Indeks sektor perbankan S&P 500 dan bank-bank regional mencatat kinerja lebih baik dibandingkan indeks utama lainnya, masing-masing mencatatkan kenaikan sekitar 5,8% dan 6,4% minggu ini.

Penurunan imbal hasil obligasi bertenor panjang, yang sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari 10 bulan awal pekan ini, juga meningkatkan sentimen pasar.

Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun kini berada di level terendah lebih dari seminggu sebesar 4,57%.

Baca Juga: Wall Street Kamis (16/1): S&P 500 Dibuka Sedikit Naik, Mencerna Data Penjualan Ritel

Presiden terpilih Donald Trump akan resmi menjabat pada Senin mendatang. Investor menantikan wawasan lebih lanjut tentang rencananya terkait pemotongan pajak, tarif, regulasi, dan imigrasi dalam pidato pelantikannya.

Sejak Hari Pemilu, S&P 500 telah naik hampir 3%, sementara nilai dolar AS melonjak sekitar 5%.

Namun, ada kekhawatiran bahwa rencana Trump terkait tarif dan imigrasi dapat memicu perang dagang serta tekanan harga baru.

Hal ini dapat memaksa The Fed untuk menahan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.

“Berdasarkan perhitungan kami, penguatan dolar dapat memangkas pertumbuhan laba kuartal pertama sekitar 1,5 poin persentase,” kata analis UBS.

“Namun, kami percaya bahwa risiko dari penguatan dolar sebagian besar sudah diperhitungkan, dan dampak tarif kemungkinan tidak cukup kuat untuk mengganggu pertumbuhan laba yang sehat.”

Presiden The Fed Bank of Cleveland Beth Hammack menyatakan bahwa inflasi masih menjadi masalah, meskipun data terbaru menunjukkan ekonomi tetap tangguh.

Baca Juga: Ekonomi China Tumbuh 5,4% pada Kuartal IV-2024, Didorong Guyuran Stimulus

Menurut data LSEG, para pedagang memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini, dengan pemotongan pertama diperkirakan terjadi pada bulan Juni.

Awal pekan ini, mereka hampir menghapus kemungkinan pemotongan suku bunga untuk tahun 2025.

Sebelum pembukaan pasar, investor akan menilai data produksi industri untuk Desember, yang dapat membantu mengukur kesehatan ekonomi terbesar dunia tersebut.

Fokus lain adalah perkembangan kesepakatan gencatan senjata di konflik Timur Tengah.

Kabinet Israel dijadwalkan memberikan persetujuan akhir di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan ini mungkin tertunda.

Saham Nvidia naik 1,5% dan Broadcom menguat 2% setelah Barclays menaikkan target harga kedua saham tersebut.

Saham SLB naik 2,2% setelah penyedia jasa ladang minyak ini melampaui perkiraan laba kuartal keempat, berkat permintaan yang lebih tinggi untuk peralatan dan teknologi pengeborannya di Amerika Utara dan pasar internasional.

Saham Truist Financial melonjak 2,6% setelah melaporkan kenaikan laba kuartal keempat akibat peningkatan pendapatan dari pembayaran bunga.

Selanjutnya: BBRI dan BREN Terbesar, Intip Saham yang Banyak Dilego Asing pada Jumat (17/1)

Menarik Dibaca: Promo Mandiri Dwidayatour Carnival 2025, Tiket Pesawat PP ke Jepang Rp 5,7 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×