Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak bervariasi di awal perdagangan hari ini. Kamis (8/9) pukul 21.40 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,28% ke 31.670. Indeks S&P 500 turun tipis 0,08% ke 3.977. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,26% ke 11.822.
Pergerakan pasar saham AS yang bervariasi ini terjadi setelah kemarin Wall Street menguat. Pasar saham masih menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
The Fed berkomitmen kuat untuk mengendalikan inflasi. Tapi, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam komentar di konferensi Cato Institute mengatakan masih ada harapan pengendalian inflasi dapat dilakukan tanpa biaya sosial yang sangat tinggi seperti dalam penanganan inflasi sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Turun Cek Saham Rekomendasi Analis: WIIM, RALS dan TKIM, Jumat (9/9)
"Jelas dia mempertahankan nada hawkish yang ada dan pasar tampaknya masih terkejut, jadi pasar terjadi aksi jual," kata Randy Frederick, direktur pelaksana perdagangan dan derivatif untuk Charles Schwab di Austin, Texas kepada Reuters.
Indeks utama Wall Street kemarin mencapai kenaikan teringgi dalam sebulan terakhir. Penguatan pasar saham terjadi di tengah penurunan imbal hasil obligasi surat utang AS. Namun, indeks acuan S&P 500 masih turun sekitar 17% tahun ini.
Pernyataan hawkish dari pejabat Fed dan kekuatan sinyal data terbaru ekonomi AS telah mendorong pasar keuangan untuk bertaruh bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan bulan ini. Fed fund futures menyiratkan pedagang memperkirakan hampir 90% peluang dari langkah semacam itu.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,63% Pada Kamis (8/9), Net Buy Asing Mencapai Rp 998,75 Miliar
Goldman Sachs juga menaikkan perkiraan suku bunga kebijakan menjadi kenaikan 75 basis poin bulan ini dari prediksi sebelumnya 50 basis poin.
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu ke level terendah tiga bulan. Data ini menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja bahkan ketika The Fed menaikkan suku bunga.
Kekhawatiran atas resesi, didorong oleh kenaikan suku bunga bank sentral yang agresif dan tanda-tanda perlambatan ekonomi di China dan Eropa telah mengurangi selera aset berisiko secara global tahun ini. Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Kamis. ECB mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut. Kenaikan suku bunga Eropa ini mengikuti kenaikan suku bunga besar dari Bank of Canada dan Reserve Bank of Australia awal pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News