Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street mencatat rekor tertinggi baru pada perdagangan hari Rabu (27/11). Kenaikan saham Wall Street dipicu data terbaru yang menunjukkan ekonomi domestik Amerika Serikat (AS) yang tangguh meski tertekan perang dagang dengan China.
Hal ini membuat investor optimistis tentang resolusi untuk perang dagang AS-China yang berkepanjangan.
Mengutip Reuters, pada pukul 10:05 waktu setempat, Indeks S&P 500 tercatat naik 4,21 poin, atau 0,13%, menjadi 3.144,73. Kemudian Indeks Nasdaq Composite juga tercatat naik 26,91 poin, atau 0,31%, menjadi 8.674,84.
Baca Juga: AS-China Melunak, Harga Emas Hari Ini Enggan Menembus US$ 1.460
Namun indeks Dow Jones Industrial Average merosot 21,34 poin, atau 0,08%, menjadi 28.100,34. Penurunan indeks Dow Jones terbebani penurunan saham Boeing Co. Saham Boeing merosot 1,3% setelah administrasi penerbangan federal mengatakan akan menjadi satu-satunya penerbit sertifikat kelaikan udara untuk semau pesawat 737 MAX yang baru.
Hal ini berpotensi memengaruhi waktu pengiriman pesawat yang akan dimulai Desember nanti. Laporan lain mengatakan, pesawat Boeing 777X terbelah saat tes stres pada September lalu.
Baca Juga: Tahun depan, bursa Wall Street masih akan melaju cuma lebih lambat
Sementara itu, data ekonomi domestik AS menunjukan sedikit pertumbuhan pada kuartal ketiga. Kondisi ini berbeda dengan laporan sebelumnya yang memprediksi akan melambat.
Sementara belanja konsumen AS terus menanjak pada bulan Oktober 2019. Hal ini memberi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap mempertahankan laju ekspansi moderat pada kuartal keempat.
Optimisme investor juga makin diperkuat komentar Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa AS saat ini berada di pergolakan akhir dalam menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan China.
Baca Juga: Meroket 20% sepanjang 2019, analis: Bursa Jepang bisa terbang lebih tinggi lagi
"Ada yang mendengungkan tentang kesepakatan perdagangan yang akan datang dan itu akan membuat saham bergerak lebih tinggi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News