kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Wall Street bervariasi jelang rilis notulen FOMC


Rabu, 10 April 2019 / 22:32 WIB
Wall Street bervariasi jelang rilis notulen FOMC


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks utama Wall Street bervariasi mengawali perdagangan, Rabu (10/4). Indeks S&P 500 flat dipicu penurunan saham Boeing Co yang mengimbangi kenaikan di sektor teknologi.

Mengutip Reuters, pukul 10:18 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 29,03 poin atau 0,11% pada 26.121,55, S&P 500 naik 2,50 poin atau 0,09% pada 2.880,70 dan Nasdaq Composite naik 18,34 poin, atau 0,23%, di 7,927.62.

Saham sektor industri turun 0,5%, karena saham Boeing Co terus membebani setelah perusahaan pada hari Selasa melaporkan tidak adanya pesanan baru untuk pesawat seri 737 MAX. Akibatnya, saham Boeing terjun 1,4%.

Sementara itu, pelaku pasar tengah menanti notulen dari pertemuan Federal Reserve. investor juga mencerna laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan harga konsumen naik paling tinggi dalam 14 bulan pada Maret, meskipun inflasi yang mendasarinya tetap terkendali.

Laju inflasi yang terkendali dan aktivitas ekonomi yang moderat mendukung keputusan Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga pada bulan lalu.

Bank sentral AS dijadwalkan akan merilis risalah dari pertemuan bulan Maret pada pukul 02:00 waktu setempat. Nantinya akan memberikan gambaran di balik langkah The Fed menunda kenaikan suku bunga tahun ini.

Pergerakan lamban indeks utama saham AS mengikuti aksi jual pada hari Selasa (9/4), dipicu oleh kekhawatiran isu perang dagang dan pertumbuhan.

Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada barang-barang Eropa senilai US$ 11 miliar, membuka ketegangan baru dalam perang perdagangan global.

Outlook pertumbuhan ekonomi global dari Dana Moneter Internasional (IMF) turut menambah kecemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×