kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Wall Street Bergerak Tipis pada Selasa (29/10), Pasar Menanti Laporan Keuangan Emiten


Selasa, 29 Oktober 2024 / 21:13 WIB
Wall Street Bergerak Tipis pada Selasa (29/10), Pasar Menanti Laporan Keuangan Emiten
ILUSTRASI. Wall Street bergerak tipis dengan kecenderungan melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (29/10).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis dengan kecenderungan melemah pada hari ini. Investor menilai sejumlah kinerja keuangan emiten kuartal ketiga. Fokus pasar tertuju pada laba induk Google Alphabet yang akan dirilis nanti malam. Sementara kenaikan imbal hasil Treasury AS juga menekan ekuitas.

Selasa (29/10) pukul 21.07 WIB, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,05% ke 42.366. Indeks S&P 500 melemah 0,05% ke 5.820. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,09% ke 18.584.

Saham Alphabet, anggota "Magnificent Seven", naik 0,35% dalam perdagangan prapasar menjelang kinerja kuartal ketiga yang akan dirilis setelah penutupan pasar. Alphabet diprediksikan mencatat pertumbuhan pendapatan paling lambat dalam empat kuartal.

Minggu ini menandai periode tersibuk untuk rilis kinerja keuangan emiten penghuni S&P 500. Fokus rilis kinerja tertuju pada lima dari kelompok saham "Magnificent Seven" yang melaporkan hasil kuartalan.

Baca Juga: Rekomendasi Saham untuk Rabu (30/10) Usai IHSG Turun Lima Perdagangan Beruntun

Hasil kelompok tersebut akan sangat penting untuk menentukan apakah Wall Street dapat mempertahankan optimisme seputar teknologi dan kecerdasan buatan yang telah mengangkat indeks ke rekor tertinggi tahun ini.

Namun, saham yang sensitif terhadap suku bunga berada di bawah tekanan karena imbal hasil obligasi terus meningkat. Yield US Treasurty tenor 10 tahun menembus level 4,3% untuk pertama kalinya sejak awal Juli.

"Kurva tampaknya mulai normal, tetapi saya pikir (imbal hasil) akan turun pada akhir pemilihan dan kapan pun kita mendapatkan lebih banyak data yang menunjukkan pandangan Fed tentang inflasi versus pekerjaan adalah benar," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners kepada Reuters.

Saham megacap lainnya lebih rendah, dengan Nvidia dan Apple keduanya turun 0,5%.

Harga saham Pfizer naik 1,1% setelah menaikkan perkiraan labanya. Sementara harga saham induk perusahaan Vans VF Corp melonjak 19,2% setelah perusahaan melaporkan laba untuk pertama kalinya dalam dua kuartal.

Baca Juga: Saham Big Cap Turun Bikin IHSG Terjun, Simak Rekomendasi Analis Berikut Ini

Harga saham Ford merosot hampir 7% setelah pembuat mobil itu mengatakan bahwa mereka berharap untuk mencapai batas bawah perkiraan laba tahunannya.

Harga saham D.R. Horton turun 10,4% setelah perusahaan pembangun rumah itu memperkirakan pendapatan tahun 2025 di bawah perkiraan. Harga saham McDonald's turun 2,4% setelah melaporkan penurunan penjualan global.

Yang juga menjadi fokus adalah data lowongan kerja JOLTS bulan September dan data kepercayaan konsumen bulan Oktober, yang akan dirilis pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Data JOLTS akan diteliti untuk mencari sinyal tentang kekuatan pasar tenaga kerja menjelang laporan penggajian nonpertanian hari Jumat, karena investor semakin yakin bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga sebanyak yang diperkirakan sebelumnya mengingat kinerja ekonomi yang kuat.

Baca Juga: Ini Daftar Saham Pilihan dari Indeks Kompas100 untuk Sisa Tahun 2024

Dengan laba, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, pemilihan umum AS yang akan datang, dan pertemuan Fed, investor mengantisipasi beberapa minggu yang penuh gejolak. Indeks VIX yang menunjukkan volatilitas pasar telah naik di atas 20 dari di bawah 15 pada bulan September.

Harga saham Trump Media & Technology Group melonjak 20%, setelah melonjak ke level tertinggi sejak Juni pada hari Senin saat pemilihan Gedung Putih memasuki tahap akhir.

Dari 184 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan laba kuartal ketiga sejauh ini, 78,8% telah melaporkan di atas ekspektasi analis. Hasil ini sejalan dengan kinerja rata-rata selama empat kuartal terakhir, menurut data LSEG terbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×