kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,35   -3,67   -0.41%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Bergairah, S&P dan Nasdaq Ditutup Menguat Empat Hari Berturut-turut


Jumat, 08 Juli 2022 / 05:46 WIB
Wall Street Bergairah, S&P dan Nasdaq Ditutup Menguat Empat Hari Berturut-turut
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat jelang akhir pekan dengan tiga indeks utama kompak naik


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali bergairah dengan tiga indeks utama ditutup menguat jelang akhir pekan. Di mana, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat penutupan lebih tinggi untuk hari keempat berturut-turut.

Kamis (7/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 346,87 poin atau 1,12% menjadi 31.384,55, indeks S&P 500 menguat 57,54 poin atau 1,50% ke 3.902,62 dan indeks Nasdaq Composite menanjak terkerek 259,49 poin atau 2,28% ke 11.621,35.

Hampir semua subsektor pada indeks S&P ditutup menguat, dengan kenaikan indeks energi menjadi sektor dengan penguatan tertinggi setelah melonjak 3,5%. Hal tersebut terjadi karena perusahaan minyak dan gas mengikuti rebound harga minyak mentah dari level terendah 12 minggu di hari sebelumnya.

Indeks Philadelphia SE Semiconductor naik 4,5% setelah Samsung Electronics Korea Selatan menghasilkan laba kuartal kedua terbaiknya sejak tahun 2018. Itu didorong oleh penjualan chip memori yang kuat.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) telah stabil di perdagangan awal bulan Juli setelah aksi jual brutal di paruh pertama dengan latar belakang lonjakan inflasi, konflik Ukraina dan Federal Reserve (The Fed) yang menjauh dari kebijakan ultra longgar.

Baca Juga: Wall Street Naik, Kekhawatiran terhadap Kenaikan Suku Bunga Surut

Indeks S&P 500 telah ditutup lebih tinggi dalam empat hari berturut-turut di bulan ini, setelah mencatat penurunan persentase paruh pertama yang paling tajam sejak tahun 1970. Namun, indeks S&P 500 belum pernah naik dalam lima sesi berturut-turut pada tahun 2022.

Risalah dari pertemuan kebijakan bank sentral bulan Juni, di mana The Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase, menunjukkan pernyataan ulang yang tegas tentang niatnya untuk mengendalikan harga.

Namun, pejabat The Fed mengakui, risiko kenaikan suku bunga memiliki dampak "lebih besar dari yang diantisipasi" pada pertumbuhan ekonomi dan menilai bahwa peningkatan 50 bps atau 75 bps kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan di bulan Juli.

Nada yang kurang hawkish bergema dalam komentar dari Gubernur The Fed Christopher Waller pada hari Kamis. Dia menyebut kekhawatiran resesi AS berlebihan, dan menganjurkan kenaikan 50 bps pada bulan September.

Sentimen seperti itu diambil sebagai isyarat oleh beberapa pihak untuk menambah posisi, termasuk di saham dengan pertumbuhan tinggi, yang telah menderita selama paruh pertama tahun 2022 karena investor mengkhawatirkan prospek perusahaan itu di lingkungan suku bunga yang meningkat.

Hal tersebut menguntungkan nama-nama teknologi besar dan kecil. Dari sektor kelas berat, saham Tesla Inc melesat 5,5% dan induk Google, Alphabet Inc, naik 3,7%. Sementara itu saham Affirm Holdings Inc dan Avalara Inc, masing-masing melesat 17,1% dan 16,4%.

"Ini mulai terasa seperti uang sungguhan mulai kembali," kata Louis Ricci, Head Trader di Emles Advisors.

"Tidak ada alasan bahwa pasar tidak bisa turun 30% lagi, tetapi kami pikir risikonya tidak hanya 30% ke bawah tetapi juga tiga hingga empat kali lipat ke atas."

Meskipun investor secara luas memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps lagi pada bulan Juli, ekspektasi puncak tingkat suku bunga di tahun depan telah turun secara signifikan di tengah meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: Saat Pasar Keuangan Kacau, Warren Buffett: Jangan Menyerah pada Rasa Takut

Pedagang berjangka dana The Fed memperkirakan suku bunga acuan akan mencapai puncaknya di 3,44% pada bulan Maret 2023. Harapan sebelum pertemuan Juni adalah bahwa itu akan meningkat menjadi sekitar 4% pada bulan Mei.  

Di tempat lain, sebuah laporan pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu dan permintaan tenaga kerja melambat dengan PHK melonjak ke level tertinggi 16 bulan di bulan Juni.

Sebuah laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat pada hari Jumat diperkirakan menunjukkan non-farm payrolls kemungkinan meningkat sebesar 268.000 pekerjaan bulan lalu setelah naik 390.000 pada bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×