CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Walau rupiah melemah, Adaro Energy (ADRO) tak melakukan hedging eksposur valas


Senin, 13 April 2020 / 14:23 WIB
Walau rupiah melemah, Adaro Energy (ADRO) tak melakukan hedging eksposur valas
ILUSTRASI. Walau rupiah melemah terhadap dollar AS, Adaro Energy (ADRO) tak melakukan hedging eksposur valas


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi salah satu emiten yang tidak terpengaruh pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Sebab, sebagian besar pendapatan ADRO berdenominasi dollar AS sementara utang dan sebagian besar biaya juga dalam bentuk mata uang yang sama. Adapun utang bersih Adaro saat ini mencapai US$ 375 juta.

"Kami yakini secara tidak langsung merupakan natural hedging atas paparan fluktuasi nilai tukar mata uang asing, sehingga saat ini kami tidak melakukan hedging terhadap eksposur valuta asing," jelas Head of Corporate Communications Adaro Energy Febriati Nadira kepada Kontan.co.id, Senin (13/4).

Baca Juga: Corona mengadang, Adaro Energy (ADRO) tetap tuntaskan proyek PLTU di tahun ini

Selain itu, di tengah kondisi pasar yang melemah apalagi harga batubara terus dalam tren penurunan, Febriati menegaskan, Adaro tetap akan melakukan kegiatan eksplorasi sesuai rencana di tambang-tambang milik mereka.

ADRO juga akan fokus pada upaya peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis.

ADRO menargetkan bisa memproduksi batubara 54 juta ton - 58 juta ton, cenderung sama dengan realisasi produksi batubara tahun 2019 yang sebesar 58,03 juta ton. Target ini telah memperhitungkan tekanan pasar batubara tahun ini.

Adapun, sepanjang 2019 lalu, Adaro mengantongi pendapatan sebesar US$ 3,46 miliar atau turun 4,42% dari 2018 yang sebesar US$ 3,62 miliar. Penurunan tersebut membuat laba bersih ADRO turun 3,24% menjadi US$ 404,19 juta.

Baca Juga: HBA April turun karena wabah virus corona, ini kata pelaku usaha batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×