kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Walau rupiah melemah, Adaro Energy (ADRO) tak melakukan hedging eksposur valas


Senin, 13 April 2020 / 14:23 WIB
Walau rupiah melemah, Adaro Energy (ADRO) tak melakukan hedging eksposur valas
ILUSTRASI. Walau rupiah melemah terhadap dollar AS, Adaro Energy (ADRO) tak melakukan hedging eksposur valas


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi salah satu emiten yang tidak terpengaruh pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Sebab, sebagian besar pendapatan ADRO berdenominasi dollar AS sementara utang dan sebagian besar biaya juga dalam bentuk mata uang yang sama. Adapun utang bersih Adaro saat ini mencapai US$ 375 juta.

"Kami yakini secara tidak langsung merupakan natural hedging atas paparan fluktuasi nilai tukar mata uang asing, sehingga saat ini kami tidak melakukan hedging terhadap eksposur valuta asing," jelas Head of Corporate Communications Adaro Energy Febriati Nadira kepada Kontan.co.id, Senin (13/4).

Baca Juga: Corona mengadang, Adaro Energy (ADRO) tetap tuntaskan proyek PLTU di tahun ini

Selain itu, di tengah kondisi pasar yang melemah apalagi harga batubara terus dalam tren penurunan, Febriati menegaskan, Adaro tetap akan melakukan kegiatan eksplorasi sesuai rencana di tambang-tambang milik mereka.

ADRO juga akan fokus pada upaya peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis.

ADRO menargetkan bisa memproduksi batubara 54 juta ton - 58 juta ton, cenderung sama dengan realisasi produksi batubara tahun 2019 yang sebesar 58,03 juta ton. Target ini telah memperhitungkan tekanan pasar batubara tahun ini.

Adapun, sepanjang 2019 lalu, Adaro mengantongi pendapatan sebesar US$ 3,46 miliar atau turun 4,42% dari 2018 yang sebesar US$ 3,62 miliar. Penurunan tersebut membuat laba bersih ADRO turun 3,24% menjadi US$ 404,19 juta.

Baca Juga: HBA April turun karena wabah virus corona, ini kata pelaku usaha batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×