Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) optimistis dapat mengoperasikan secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia (BPI) pada tahun ini.
Head of Corporate Communications Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan, hingga akhir tahun 2019 lalu, perkembangan proyek PLTU berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) tersebut telah mencapai 91,8%. Manajemen ADRO pun tetap menargetkan proyek tersebut dapat segera selesai di tahun ini terlepas dari penyebaran corona.
PLTU yang berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah tersebut dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). Catatan Kontan.co.id, perusahaan ini berbentuk perusahaan konsorsium antara PT Adaro Power, Electric Power Development Co Ltd, dan Itochu Corporation. Proyek ini pun menelan biaya investasi senilai US$ 4,2 miliar.
Baca Juga: HBA April turun karena wabah virus corona, ini kata pelaku usaha batubara
Febriati bilang, guna meminimalisasi dampak corona, saat ini pihak BPI terus berkoordinasi secara intensif dengan kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC) sebagai pelaksana pembangunan PLTU Bhimasena.
"Koordinasi tersebut untuk mempersiapkan tindakan-tindakan preventif serta rencana keberlanjutan bisnis untuk meminimalisir dan memitigasi risiko Covid-19 terhadap proyek," terang dia, Kamis (9/4).
Walau belum dijelaskan secara rinci, Febriati yakin proyek PLTU Bhimasena akan memberi dampak positif bagi pendapatan dan laba ADRO secara keseluruhan.
Baca Juga: Emiten Batubara Belum Terdampak Pandemi Corona (Covid-19)
Sebagai informasi, PLTU Bhimasena membutuhkan sekitar 1 juta ton batubara per tahun. Nantinya anak usaha ADRO di bidang tambang batubara, yakni PT Adaro Indonesia, akan memasok kebutuhan batubara untuk PLTU tersebut.
Di samping itu, Febriati juga memastikan, PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) yang terletak di Tanjung, Kalimantan Selatan, belum terdampak penyebaran corona dan masih beroperasi normal. PLTU ini telah selesai pembangunannya pada September 2019 untuk unit I dan Desember 2019 untuk unit II.
Namun, di sisi lain, tindakan-tindakan preventif tetap dilakukan agar kegiatan operasional di PLTU berkapasitas 2x100 MW tersebut tidak terganggu. "Sebagai antisipasi, TPI telah mempersiapkan langkah crisis management plan dengan baik apabila kondisi buruk terjadi," ujar dia.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Belum Terdampak Corona dan Lockdown
Asal tahu saja, sejak Unit I PLTU TPI beroperasi, pembangkit ini mampu mempertahankan kinerja operasionalnya yang tinggi dan mencapai 99,6% availability factors aktual secara rata-rata hingga Desember tahun lalu. Konsumsi batubara tahunan PLTU TPI adalah 1 juta ton yang seluruhnya dipasok ADRO dari konsensinya yang terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News