kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Walau cukai naik, laba WIIM melejit 206%


Senin, 20 Mei 2013 / 18:12 WIB
Walau cukai naik, laba WIIM melejit 206%
ILUSTRASI. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.


Reporter: Dityasa H Forddanta |

JAKARTA. Kinerja PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mengepul di kuartal I tahun ini. Laba bersih produsen rokok dengan merk Wismilak ini melonjak 206% dibandingkan kuartal I setahun lalu.

WIIM membukukan laba bersih Rp 47 miliar, sedangkan setahun lalu hanya Rp 15 miliar. Torehan laba WIIM tersebut juga sudah mencapai 37% dari target laba bersih perusahaan tahun ini yang dipatok Rp 128 miliar. 

Sedangkan target penjualan WIIM tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. Angka ini lebih tinggi 40% dibanding realisasi penjualan sepanjang 2012 lalu sebesar Rp 1,1 triliun.

Dalam keterangan resminya, Sekretaris Perusahaan WIIM Surjanto Yasaputra mengatakan, kinerja kuartal I itu sudah sejalan dengan rencana ekspansi tahun ini. "Tapi, kami juga harus mewaspadai kenaikan harga cukai," imbuhnya, Senin (20/5).

Surjanto mengungkapkan, WIIM akan melakukan beberapa penyesuaian guna menyambut  kenaikan harga cukai tersebut. Salah satunya adalah menaikkan harga jual rokok untuk semua merek. Kendati kenaikannya berbeda-beda per produk, rata-rata kenaikan harga jual produk WIIM berkisar 10%-15%. Sepanjang kuartal I tahun ini, WIIM telah menaikan harga rokoknya sebanyak empat kali.

Hal itu terpaksa dilakukan lantaran pengaruh kenaikan cukai ke harga jual rokok Wismilak bisa 4%-6%. "Produk mild saja dalam tiga bulan ini sudah naik 13% harga jualnya," ujar Surjanto.

Kendati demikian, manajemen tetap optimistis kenaikan harga cukai terebut tidak akan menjadi gangguan berarti. Pasalnya, manajemen akan terus melakukan berbagai macam ekspansi.

Salah satu cara yang bakal ditempuh manajemen adalah dengan menambah satu mesin produksi rokok dan beberapa mesin produksi filter. Tujuannya untuk memenuhi target kapasitas produksi 4,5 miliar batang rokok per tahun. Selama ini, WIIM memiliki mesin produksi rokok dengan kapasitas produksi sebanyak 2,6 miliar batang rokok.

WIIM berniat melakukan ekspansi ini sampai tahun 2014. Sedangkan untuk membiayainya, WIIM akan menggunakan dana belanja modal atau capex senilai Rp 180 miliar. 

Selain itu, WIIM juga bakal menyasar pasar luar negeri. Kuartal I tahun ini, produk filter WIIM kebanyakan diekspor ke Makau. Selanjutnya, WIIM membidik Taiwan dan Polandia. "Untuk dua negara itu, kami sudah mengirimkan contoh filter dan sudah disetujui. Hanya mereka minta kuantitasnya besar," pungkas Surjanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×