kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wahana Interfood Nusantara bakal lepas 33,07% sahamnya


Selasa, 19 Februari 2019 / 18:07 WIB
Wahana Interfood Nusantara bakal lepas 33,07% sahamnya


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat skema Penawaran Umum Perdana Saham alias Initial Public Offering (IPO). Perseroan menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Berdasarkan prospektus yang dirilis pada laman resmi perusahaan, Senin (18/2), dalam IPO tersebut, Wahana Interfood bakal melepas sebanyak-banyaknya 168 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau setara dengan 33,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Pada saat yang bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 56 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau setara dengan 16,47% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal

Penjatahan. Setiap pemegang 3 Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I, dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran Seri I yang diterbitkan ini mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun. Pembelian Waran ini yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 bulan atau lebih sejak Efek diterbitkan dan berlaku mulai tanggal 20 September 2019 sampai dengan 19 Maret 2022.

Adapun dari hasil IPO tersebut, perseroan menargetkan dana sebesar Rp 33 miliar. Dari dana tersebut bakal dipakai sekitar 23,03% untuk belanja modal berupa tanah seluas 6.280 m2 yang berlokasi di Jalan Raya Parakan Muncang - Tanjungsari, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Lalu sekitar 15,81% akan digunakan sebagai pembayaran uang muka kepada kontraktor untuk membangun bangunan pabrik di atas tanah yang berlokasi di Jalan Raya Parakan Muncang - Tanjungsari, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Adapun luas pabrik yang akan dibangun sebesar 2.291,60 m2 dan direncanakan akan mulai dibangun pada Juni tahun 2019.

Kemudian Sekitar 61,16% akan digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian tiga unit mesin baru untuk produksi. Mesin-mesin tersebut di antaranya satu unit mesin Netzsch Plant for Processing of Chocolate Masses with Masterconche 3000 yang memiliki kapasitas sebesar 3 ton per 8 jam.

Lalu ada satu unit mesin Hacos One Shot Line and Cooling Tower yang mampu mengoperasikan 20 cetakan per menit dan mencetak 800 cetakan sekali jalan.

Kemudian ada satu unit mesin Hacos Crystal Tempering Unit yang berkapasitas 1.500 kilogram per jam dilengkapi 3 sistem pendingin. Adapun total nilai pembelian mesin mesin baru tersebut sebesar Rp 18,56 miliar.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan perusahaan untuk modal kerja, berupa biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya listrik, pembayaran bahan baku dan bahan pembantu produksi.

Sesuai prospektus perusahaan, saat ini saham perseroan dimiliki oleh PT Inter Jaya Corpora dan PT Granali Budi Berjaya yang masing-masing sebesar 74% atau sama dengan 251,60 juta saham dan 45% atau setara dengan 88,40 juta saham. Setelah IPO, kepemilikan keduanya akan susut masing-masing menjadi sebesar 49,53% dan 17,40%.

Sekadar info, pada Rabu (20/2), perseroan bakal menggelar Public Expose terkait IPO di Soehana Hall, Energy Building SCBD, Jakarta Selatan.

Adapun masa penawaran awal akan dilakukan pada 20 Februari hingga 26 Februari 2019 dan masa penawaran umum dilangsungkan pada 11 Maret hingga 13 Maret 2019. Rencananya, pencatatan saham perseroan di bursa efek dilakukan pada 20 Maret 2019 mendatang.

Untuk diketahui, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. yang dikenal dengan merek dagang Schoko, merupakan salah satu perusahaan cocoa dan cokelat berkualitas premium yang mengolah biji kakao fermentasi di Indonesia.

Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2006 ini memiliki ekspansi yang cukup besar di ranah internasional dan memiliki pelanggan dari berbagai macam brand ternama di Indonesia yang bergerak di bidang bakery, pastry, chocolate, dan coffee shop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×