kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Duh, pelemahan rupiah masih akan berlanjut


Rabu, 26 Agustus 2015 / 18:43 WIB
Duh, pelemahan rupiah masih akan berlanjut


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai tukar rupiah enggan beranjak meninggalkan level Rp 14.000 per dollar AS dan bergerak ke level yang lebih kuat. Sebaliknya, nilai tukar rupiah justru semakin melemah di hadapan mata uang Negeri Paman Sam.

Di pasar spot, Rabu (26/8), rupiah melemah 0,56% ke level Rp 14.133 per dollar AS. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,2% ke level Rp 14.102.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri mengatakan, sejak China melakukan devaluasi terhadap mata uang yuan, nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan. Pasalnya, devaluasi yuan memicu perang mata uang, terutama bagi negara di kawasan Asia.

Kebijakan People's Bank of China (PBOC) yang memangkas tingkat suku bunga juga tak banyak membantu penguatan rupiah. Padahal, pemangkasan suku bunga PBOC diharapkan dapat membantu perbaikan ekonomi China. Sementara Indonesia sebagai mitra dagang China akan terkena dampak positif jika perekonomian Negeri Panda itu membaik. "Sepertinya dollar AS masih kuat karena dipilih sebagai safe haven currency," ujar Reni.

Dalam jangka pendek, Reni memperkirakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut. Pasalnya, dollar AS masih cukup solid menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) September mendatang. Di sisi lain, belum ada sentimen dalam negeri yang dapat mengangkat rupiah. "Permintaan USD justru semakin bertambah," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×