kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Waduh, laba bersih 2012 CITA diramal turun 50%


Kamis, 28 Juni 2012 / 15:54 WIB
Waduh, laba bersih 2012 CITA diramal turun 50%
ILUSTRASI. BRP Sierra Madre, kapal perang Angkatan Laut Filipina yang rusak sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, Laut China Selatan.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo ((CITA) merasa pesimistis dengan kinerja perusahaan pada tahun ini. Sebab, kinerja mereka terhambat regulasi dari pemerintah. Itu sebabnya, manajemen CITA meramal, laba bersih perusahaan bisa anjlok sekitar 30%-50% di 2012. Catatan saja, laba bersih konsolidasi tahun 2011 lalu sebesar Rp 261,7 miliar.

Sekretaris Perusahaan CITA, Yusak Lumba Pardede menguraikan, beberapa kendala yang dihadapi perusahaan antara lain menyangkut quota pemasaran dan bea keluar sebesar 20%.


Menurut Yusak, paska diberlakukannya Permen ESDM 07 tahun 2012 mengenai peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral, manajemen masih belum menetukan jumlah produksi dan target penjualan bauksit dalam bentuk raw material serta kinerja keuangan perseroan untuk tahun 2012.

"Produksi kami sempat berhenti dari awal Mei lalu sampai sekarang. Bahkan kami sudah mem-PHK hampir 300 karyawan kami dari total 3.000 karyawan untuk efisiensi," jelas Yusak, Kamis (28/6).

Dia juga menjelaskan, sampai saat ini, perseroan dan entitas anak sedang dalam proses akhir untuk mendapatkan rekomendasi mengenai penjualan ekspor bauksit dalam bentuk raw material dari Direktorat Jenderal ESDM & Kementerian Perdagangan.

"Kami berharap, rekomendasi atas penjualan ekspor dalam bentuk mentah dapat segera terbit dan dapat dilakukan awal Juli nanti," harap Yusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×