Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak dunia kembali merangsek naik ke level tertinggi dalam 28 bulan terakhir. Konflik yang berkelanjutan di Libya dikhawatirkan akan memangkas suplai minyak dari negara itu. Investor juga cemas, kekerasan akan menyebar ke sejumlah negara di Timur Tengah lainnya.
"Masih ada risiko bahwa aksi kekerasan akan menyebar ke kawasan Timur Tengah lainnya seperti Arab Saudi atau Iran. OPEC harus masuk dan meningkatkan produksi jika memang dibutuhkan," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist National Australia Bank Ltd di Melbourne.
Catatan saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran April naik 0,7% menjadi US$ 96,08 sebarel di NYMEX. Pada pukul 14.48 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 95,72 sebarel. Kemarin, harga minyak sempat meroket US$ %,71, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2008. Kenaikan harga minyak terjadi setelah Pimpinan Libya Muammar Qaddafi menyerukan akan memberantas kelompok pemberontak hingga titik darah penghabisan.
Sementara itu, kontrak harga minyak untuk pengantaran April yang expired pada transaksi perdagangan kemarin melonjak US$ 7,37 atau US$ 93,57 sebarel. Sedangkan harga minyak jenis Brent untuk pengantaran April naik 0,7% menjadi US$ 106,50 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London. Kemarin, kontrak ini naik ke posisi US$ 105,78, tertinggi sejak 22 September 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News