kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,36   -12,18   -1.34%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah corona meluas, bagaimana ekspansi bisnis United Tractors (UNTR)?


Minggu, 15 Maret 2020 / 18:23 WIB
Wabah corona meluas, bagaimana ekspansi bisnis United Tractors (UNTR)?
ILUSTRASI. Pameran Alat Berat ------ Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). Pameran yang diikuti oleh beberapa pabrikan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mempromos


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Virus corona (Covid19) terus menyebar di tanah air. Per hari ini, Minggu, (15/3), pasien yang dinyatakan positif terkena corona mencapai 117 orang di delapan provinsi.

Meski demikian, penyebaran virus Covid19 tidak berdampak signifikan terhadap rencana bisnis dan ekspansi PT United Tractors Tbk (UNTR). “Kami belum merevisi target,” ujar Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis kepada Kontan.co.id, Jumat (13/3).

Anaka usaha PT Astra International Tbk (ASII) telah mematok target kinerja operasional untuk tahun ini. Mulai dari target penjualan alat berat, volume produksi batubara, hingga target penjualan emas.

Baca Juga: Di tengah derasnya net sell, 10 saham ini masih jadi buruan asing

United Tractors menargetkan dapat menjual alat berat Komatsu sekitar 2.900 unit atau sama dengan target penjualan pada 2019 lalu. Pada tahun lalu UNTR berhasil menjual 2.926 unit alat berat Komatsu.

Dari segmen konstruksi batubara oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA), UNTR menargetkan dapat memproduksi 130 juta ton batubara, sama dengan target produksi tahun lalu.

Dari lini penjualan batubara lewat entitas anak usahanya PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR menargetkan mampu menjual 9,5 juta ton batubara atau naik dari tahun lalu yang hanya 8,7 juta ton.

Sementara dari lini bisnis pertambangan emas lewat Agincourt Resources dari tambang emas Martabe, UNTR menargetkan menjual 360.000 ons hingga 370.000 ons emas.
Di bidang energi, progress pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati sudah mencapai 88%.

Baca Juga: Harga Emas Terus Mendaki, Emiten Tambang Emas Bisa Ketiban Untung

Sara mengatakan, PLTU yang terlatak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini akan beroperasi secara komersil pada Mei 2021.

Tahun ini UNTR mengalokasikan belanja modal/capital expenditure sebesar US$ 450 juta. Sekitar US$ 300 juta dialokasikan untuk PT Pamapersada Nusantara (PAMA), sekitar US$ 100 juta untuk tambang emas Martabe, sementara sisanya untuk segmen mesin konstruksi dan ACSET.

Meski demikian, Sara mengaku pihaknya saat ini masih memantau perkembangan kasus Covid19 yang sedang terjadi. “Apabila pandemi ini masih berlangsung hingga semester kedua 2020, kami akan membuat outlook baru,” sambung dia.

Per Januari 2020, penjualan alat berat Komatsu mencapai 251 unit atau turun 46% dibandingkan penjualan alat berat pada Januari 2019 yang mencapai 465 unit.

Di sisi lain, volume batubara yang diproduksi oleh PAMA mencapai 9,4 juta ton atau sama dengan realisasi tahun lalu. Adapun volume pengupasan lapisan (overburden removal) sebesar 70 million bank cubic meter (bcm).

Baca Juga: Menakar prospek emiten tambang emas di tengah ancaman corona

Per Januari 2020, penjualan batubara melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencapai 752.000 ton, dengan rincian 533.000 ton thermal coal dan 219.000 coking coal. Realisasi penjualan batubara per Januari 2020 turun tipis 2,65% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 772.000 ton.

Adapun, penjualan emas dari Tambang Martabe mencapai 36.000 ounces atau naik 12,5% secara year-on-year. Penjualan emas per Januari 2020 jug naik 56,5% dari penjualan Desember 2019 yang sebesar 23.000 ounces.

Sara mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menopang penurunan penjualan akibat fluktuasi harga komoditas adalah dengan memaksimalkan layanan purna jual. Namun, dia tidak menampik layanan purna jual pun cukup menantan. Sebab, pelanggan saat ini mungkin memperketat alokasi belanja untuk segmen parts dan services.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×