Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tiga bulan pertama 2020, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mampu mencatatkan kinerja yang ciamik. Volume penjualan emiten pelat merah ini mencapai 7,9 juta ton, meningkat 4,7% dibandingkan kuartal I-2019.
Melansir data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), per Maret 2020 SMGR juga mengukuhkan posisi sebagai top leader dengan penguasaan pasar (market share) 52,9% dari total konsumsi nasional.
Baca Juga: Saham-saham ini masih jadi buruan asing sepekan kemarin
Capaian apik ini tidak lepas dari strategi yang diterapkan SMGR.
Direkur Keuangan Semen Indonesia Group (SIG), Doddy Sulasmono Diniawan, mengatakan, SMGR telah melakukan berbagai strategi untuk menjaga kinerja di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Selain menjaga pasar semen dalam negeri, SIG terus menggenjot penjualan melalui pasar ekspor. Pada Triwulan I-2020, total ekspor SIG dari Indonesia mencapai 1 juta ton atau tumbuh 23,2% dibandingkan tahun lalu”, ujar Doddy dalam keterangan resmi, Jumat (8/5).
Baca Juga: Semen Indonesia Belum Berencana Merestrukturisasi Utang, Simak Rekomendasi Saham SMGR
Meski demikian, Analis Danareksa Sekuritas Maria Renata mengatakan, lesunya permintaan semen diperkirakan bakal terjadi pada kuartal II dan kuartal III-2020 akibat merebaknya Covid-19. Adapun masa pemulihan permintaan semen kemungkinan terjadi pada kuartal IV-2020.
Namun menurut hitungan Maria, permintaan semen mungkin bisa turun sekitar 10%-16% secara year-on-year (yoy) dan bahkan bisa turun 20% jika pandemi Covid-19 berlanjut hingga kuartal IV-2020.
“Beberapa proyek infrastruktur pemerintah telah terhenti karena pandemi dan proyek-proyek barupun ikut tertunda,” tulis Maria dalam riset, Senin (27/4).
Baca Juga: Ini 10 saham yang paling banyak diborong asing dalam sepekan
Maria memperkirakan volume penjualan SMGR hingga akhir 2020 akan mencapai 39,8 juta ton atau turun 6,6% secara yoy. Sebagai gambaran, volume penjualan konsolidasian PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencapai 42,61 juta ton semen pada tahun 2019.
Rendahnya permintaan semen yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 membuat perusahaan semen mengefisienkan kegiatan operasionalnya. Maria bilang, SMGR telah memutuskan untuk melakukan perombakan beberapa pabriknya yang kurang efisien.
Maria mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham SMGR dengan target harga Rp 10.700 per saham. Jumat (8/5), saham SMGR ditutup bergeming di level Rp 7.450 per saham. Sejak awal tahun, harga saham emiten pelat merah ini telah tergerus 37,92%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News