Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menjual 5 juta ton semen sepanjang periode Januari-April 2020. Realisasi ini turun 8% bila dibandingkan dengan penjualan INTP pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontan.co.id mencatat, pada periode Januari-Maret 2020, konstituen Indeks Kompas100 ini menjual 3,9 juta ton semen. Ini berarti, volume penjualan semen INTP untuk periode April 2020 hanya mencapai 1,1 juta ton.
Sekretaris Indocement Antonius Marcos mengatakan, semester I-2020 akan menjadi momen yang sangat berat dimana pada awal tahun pertumbuhan volume penjualan INTP terganggu oleh peristiwa banjir besar yang terjadi hingga empat kali. “Kemudian dilanjuti oleh mulai merebaknya pandemik Covid-19 di negeri ini,” ujar Antonius kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Begini dampak Corona terhadap kelangsungan usaha Indocement (INTP)
Antonius mengatakan, industri semen pun tidak terlepas dari dampak pandemik Covid-19. Dia menilai, sangat sulit untuk mengukur secara pasti seberapa besar dampak pandemik terhadap volume penjualan semen INTP tahun ini.
Secara keseluruhan manajemen INTP memutuskan untuk mevisi target pertumbuhan penjualan tahun ini, dari yang semula tumbuh 4% sampai 5% menjadi -5% sampai -7%. Sebagai pembanding, INTP berhasil menjual 18,1 juta ton semen pada 2019.
INTP juga menurunkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, dari semula Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Revisi ini dilakukan seiring dengan merebaknya virus Corona (Covid-19). “Alokasinya hampir sama saja, dimana kami hanya menunda realisasinya ke tahun depan seiring dengan kondisi ekonomi akibat Covid-19,” ujar dia.
Baca Juga: Gara-gara corona, Indocement Tunggal Prakasa (INTP) pangkas capex 2020
Sebagai gambaran, tahun lalu emiten semen ini mampu mencetak kinerja yang ciamik. Indocement membukukan pendapatan sebesar Rp 15,94 triliun atau naik tipis 4,9% dari realisasi tahun 2018 sebesar Rp 15,19 triliun.
Dari sisi bottom line, INTP berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 1,83 triliun atau naik 60,26%. Tahun 2018, INTP hanya membukukan laba bersih senilai Rp 1,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News