kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume Penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Naik 6% di Januari 2022


Senin, 07 Maret 2022 / 09:50 WIB
Volume Penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Naik 6% di Januari 2022
ILUSTRASI. Produk baru PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2022, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencetak kinerja apik. INTP mencatat total volume penjualan semen sebesar 1,4 juta ton sepanjang Januari 2022. Realisasi ini lebih tinggi 6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Rasa optimisme yang lebih tinggi dan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dibandingkan periode Januari tahun lalu merupakan faktor utama pendorong penjualan sektor properti terutama rumah tapak (landed house) tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu,” terang Antonius Marcos, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement kepada Kontan.co.id, Jumat (25/2).

Terkait meruaknya Covid-19 varian  Omicron yang sedang mencapai puncaknya, Marcos menyebut kondisi ini tentu mempengaruhi dunia usaha secara umum. 

Namun, sejauh ini operasional INTP masih berjalan normal. “Kami berharap situasinya tidak menjadi lebih memburuk,” harap dia.

Rencana bisnis INTP pun terus bergulir. Produsen semen merk Tiga Roda ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran Rp 1 trilliun.  Capex tahun ini kurang lebih sama dengan realisasi tahun lalu.

Baca Juga: Alasan Indocement (INTP) Perpanjang Periode Buyback Saham

Indocement akan menggunakan capex ini  untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan, seperti  pemasangan bag filter hinbga peningkatan fasilitas penerimaan refused derived fuel (RDF).

Sebelumnya, INTP memperkirakan estimasi pertumbuhan pasar semen domestik adalah sebesar 4%-5% untuk tahun 2022. Pun demikian dengan target pertumbuhan volume domestik perusahaan.

Ada beberapa sentimen positif yang dapat menopang pertumbuhan INTP tahun ini. Seperti realisasi pra-penjualan properti di tahun lalu dan juga prospek properti yang semakin bertumbuh di tahun ini  diharapkan akan membantu pertumbuhan industri semen ke depan.

Lebih jauh, anggaran konstruksi pemerintah yang cenderung sama dengan tahun 2021 juga diharapkan dapat menopang lebih cepat laju proyek-proyek yang sudah ada.

Adapun INTP mencatatkan volume penjualan sebesar 17 juta ton sepanjang 2021. Realisasi ini naik sekitar 3% dari pencapaian tahun sebelumnya.

Sejumlah factor turut mempengaruhi penjualan semen tahun lalu. Faktor pendorong utama penjualan  berasal dari sektor ritel, dimana adanya optimisme yang meningkat dari masyarakat terhadap pulihnya perekonomian Indonesia dari pandemi Covid-19. Hal ini membuat konsumen berani membelanjakan uangnya terutama di sektor properti rumah tapak (landed house).

Di sisi lain, Marcos juga menyebut adanya sejumlah hambatan yang terjadi sepanjang tahun lalu. Hambatan ini merupakan kombinasi dari beberapa faktor, di antaranya adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah-wilayah yang pangsa pasar Indocement. 

Selain itu, belum berjalannya kembali proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan curah hujan yang cukup tinggi di tahun 2021 juga menjadi penghambat penjualan semen.

Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery menilai, mobilitas dan aktivitas masyarakat serta kontraktor kemungkinan masih melandai selama beberapa pekan mendatang, karena masih mewabahnya varian Omicron saat ini.

 

Michael memperkirakan INTP dapat mengalami pertumbuhan volume penjualan sebesar 3,4% di kuartal pertama 2022, dengan mempertimbangkan bahwa pertumbuhan volume penjualan tahun ini sebesar 4,0%. Di sisi lain, industry semen masih menghadapi tekanan biaya akibat lonjakan harga batubara.

Michael mempertahankan rekomendasi beli saham INTP namun dengan menurunkan target harga  menjadi Rp 13.500 dari sebelumnya Rp 15.650 per saham.

Ciptadana Sekuritas merevisi turun target penjualan untuk INTP tahun inj sebesar 3,9% menjadi Rp 15,5 triliun. Hal ini karena realisasi volume penjualan 2021 yang lebih rendah dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×