kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume penjualan batubara Toba Bara (TOBA) sepanjang 2019 turun jadi 4,2 juta ton


Kamis, 16 April 2020 / 11:33 WIB
Volume penjualan batubara Toba Bara (TOBA) sepanjang 2019 turun jadi 4,2 juta ton
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT Toba Bara Sejahtra Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) mencatatkan volume penjualan sebesar 4,2 juta ton. Realisasi tersebut turun 14,3% dibandingkan dengan volume penjualan pada 2018 yang mencapai 4,9 juta ton.

Berdasarkan keterangan resmi Toba Bara yang dikutip Kontan.co.id, perusahaan menjelaskan bahwa Taiwan, Malaysia, India, China dan Thailand, menjadi negara-negara tujuan ekspor utama dengan persentase penjualan mencapai 81,1% dari total penjualan.

Penjualan ke Taiwan menjadi kontributor terbesar, yakni 22% dari penjualan total atau sekitar 924.000 ton. Disusul penjualan ke Malaysia sebesar 19%, India 18%, China 11%, dan Thailand 10%.

Baca Juga: Toba Bara Mengantisipasi Efek Corona ke Proyek PLTU

Sementara dari segi segmentasi konsumen, komposisi pedagang (traders) dan pengguna akhir (end-user) pada tahun 2019 masing-masing sebesar 49% dan 51%.

“Capaian ini sejalan dengan tujuan TOBA untuk meningkatkan komposisi pelanggan pengguna akhir,” tulis manajemen TOBA, Rabu (15/4).

Di sisi lain, volume produksi batubara perusahaan juga ikut turun. Tahun lalu, TOBA memproduksi 4,5 juta ton batubara atau turun 16.7% dibanding 2018. Semetara rasio pengupasan actual (stripping ratio) 13,5 kali. Namun, realisasi ini sejalan dan sesuai dengan pedoman yang diberikan untuk tahun 2019.

Untuk tahun ini, TOBA menargetkan volume produksi batubara sebesar 4 juta juta ton hingga 4,5 juta ton dengan rasio pengupasan 13,13 kali.

Selain itu, perusahaan juga menargetkan untuk menghabiskan US$ 150 juta – US$ 160 juta untuk belanja modal atau capex yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3.

Baca Juga: Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019

Untuk diketahui, tahun lalu emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan US$ 525,52 juta. Realisasi ini naik 19,8% dari pendapatan tahun 2018 yang sebesar US$ 438,44 juta.

Namun, laba bersih TOBA pada tahun 2019 justru turun. Perusahaan tambang batubara ini mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 26,54 juta, turun 32,3% dari laba bersih tahun 2018 yang mencapai US$ 37,78 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×