kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Volume Penjualan AALI Naik 16,7%


Jumat, 19 Juli 2013 / 07:05 WIB
Volume Penjualan AALI Naik 16,7%
ILUSTRASI. Promo Hypermart Hyper Diskon Weekend Periode 18-21 Februari 2022


Reporter: Sunarti Agustina | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menggenjot volume penjualan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Dalam enam bulan pertama tahun ini, volume penjualan CPO perusahaan perkebunan milik Grup Astra tersebut, meningkat 16,7% menjadi 752.202 ton. Pada semester I-2012, penjualan CPO AALI  sebanyak 644.439 ton.

Dari volume penjualan tersebut, sebanyak 97,9% diserap oleh pasar domestik. Jumlahnya tercatat sebanyak 736.703 ton, yang berarti meningkat 16,6% dari penjualan domestik di semester I 2012. Sementara untuk ekspor, penjualan naik 24% menjadi 15.449.

Kenaikan volume penjualan CPO AALI itu setidaknya bisa mengimbangi penurunan harga komoditas ini. Di semester I 2013 lalu, harga rata-rata atau average selling price (ASP) CPO AALI menurun 15,8% menjadi Rp 6.638 per kilogram (kg) dari Rp 7.886 per kg di semester I 2012.

Tak hanya CPO, volume penjualan kernel AALI juga melonjak. Selama semester I 2013, AALI mampu menjual sebanyak 161.555 ton kernel, naik 74% ketimbang periode sama tahun lalu sebesar 92.841 ton. Sama seperti harga CPO, harga rata-rata produk kernel AALI longsor 27,7% menjadi Rp 2.914 per kg. Manajemen AALI yakin, permintaan CPO masih akan tinggi.

Mengutip data World Oil, dalam 10 tahun terakhir penggunaan minyak nabati terus bertumbuh. Selain minyak sawit, juga produk minyak kedelai, dan minyak biji bunga matahari. Bahkan di Eropa, penggunaan CPO menduduki urutan terbesar kedua untuk produk minyak nabati.

Hanya saja, menurut Fadli, analis Net Securitas, permintaan CPO saat ini melemah, padahal pasokan berlimpah. Akibatnya, harga CPO susah beranjak naik.

India dan Cina saat ini tercatat sebagai importir CPO terbesar dunia. Pelemahan pertumbuhan ekonomi negeri itu, tak urung menyusutkan permintaan CPO. Untuk AALI, Fadli saat ini masih merekomendasikan hold tanpa menyebut target harganya.

Konsensus analis di Bloomberg menetapkan, target harga AALI di Rp 20.428 per saham. Kemarin, harga AALI naik 2,34% ke Rp 17.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×