Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk berhasil mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang tahun lalu. Jika diakumulasikan, volume distribusi gas PGAS sepanjang tahun lalu naik 5,2% secara year-on-year (yoy) menjadi sebesar 871 BBTUD.
Di periode Desember 2021 sendiri, Emiten dengan kode saham PGAS ini mencatatkan kenaikan volume distribusi gas sebesar 5,5% secara bulanan menjadi 900 billion british thermal unit per day (BBTUD). Peningkatan volume distribusi secara bulanan disebabkan oleh selesainya perawatan blok ConocoPhillips yang terjadi pada bulan Oktober-November 2021
Di sisi lain, segmen transmisi gas mencatat penurunan volume sebesar 6,1% secara bulanan menjadi sebesar 1.124 million standard cubic feet per day (MMSCD) pada bulan Desember 2021. Jika diakumulasikan, volume transmisi PGAS sepanjang tahun lalu lebih rendah 2,5%, yakni sebesar 1.223 MMSCFD.
Tahun ini, kinerja PGAS diproyeksi bakal lebih ngegas. Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap meyakini PGAS akan berhasil mencapai angka operasional yang lebih tinggi tahun ini. Proyeksi ini didukung oleh pemulihan kegiatan ekonomi, yang bermuara pada permintaan gas domestik yang lebih tinggi.
Baca Juga: Medikaloka Hermina Siapkan Rencana Ekspansi, Begini Rekomendasi Saham HEAL
Juan menyebut, emiten pelat merah ini mematok volume distribusi gas yang lebih tinggi sebesar 19% YoY, dengan transmisi gas yang lebih tinggi sebesar 2% YoY. “Ini disebabkan adanya potensi tambahan pasokan gas dari proyek pipa Gresik yang akan mulai berproduksi pada semester I-2022,” tulis Juan dalam riset, Jumat (21/1).
Dus, Juan merevisi perkiraan operasional PGAS pada 2022. Volume distribusi gas diperkirakan mencapai 1.036 BBTUD dari sebelumnya 912 BBTUD. Sementara itu, volume transmisi diperkirakan meningkat menjadi 1.379 BBTUD, atau tumbuh sebesar 2,4% dari perkiraan sebelumnya.
Oleh karena itu, Juan merevisi naik pendapatan PGAS tahun ini sebesar 10,0% menjadi US$ 3,5 miliar. Jika ditranslasikan, pendapatan ini akan menghasilkan asumsi laba bersih sebesar US$ 381 juta, atau meningkat 13,3% dibandingkan dengan asumsi yang dipasang sebelumnya.
Seiring dengan revisi naik perkiraan kinerja PGAS, Juan meningkatkan rekomendasi saham PGAS dari semula trading buy menjadi buy, dengan target harga yang lebih tinggi pula, yaitu Rp 1.850 (dari sebelumnya Rp 1.750).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News